Pemprov Papua Selatan Launching 13 Bus Pelajar Gratis, Ada yang Khusus Antar Jemput Pelajar OAP

Merauke, InfoPublik - Pemerintah Provinsi Papua Selatan menyediakan 13 bus bagi pelajar secara gratis di Provinsi Papua Selatan. Bus gratis untuk pelajar ini merupakan kerja sama Dinas Perhubungan Provinsi Papua Selatan dengan Perum Damri.

Kerja sama kedua belah pihak ditandatangani Pj Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dengan Manager Area 4 Perum Damri Wilayah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara, Moch. Isa Reyaan di Kantor Sementara Gubernur Papua Selatan, Selasa 26 Maret 2024.

Apolo Safanpo menjelaskan, selain melayani pelajar umum, dari ke-13 unit bus itu ada beberapa di antaranya khusus dipergunakan untuk mengantar dan menjemput pelajar Orang Asli Papua (OAP).

"Untuk bus yang melayani anak-anak asli Papua ini khusus untuk kampung-kampung lokal yang dihuni orang asli Papua. Sementara untuk bus yang beroperasi di dalam kota akan melayani pelajar secara umum," kata Apolo Safanpo.

Selain itu, lanjut Mantan Rektor Uncen ini di 2024 ini juga akan dibangun 24 halte dan lampu solar cek untuk jalur-jalur yang belum dilayani PLN untuk penerangan jalan. "Mana yang belum dilayani PLN dan Pemerintah Kabupaten itu yang kita layani," katanya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua Selatan Nelson Sasarari mengatakan, 13 unit bus sekolah yang disediakan pemerintah Provinsi Papua Selatan ini untuk mendorong anak-anak di Papua Selatan yang selama ini mengalami kesulitan transportasi sampai ke sekolah.

"Dengan adanya bus sekolah yang disediakan ini diharapkan mendorong anak-anak OAP memanfaatkan pelayanan pemerintah dan bisa sukses di bidang pendidikan dan menjadi tuan di negeri sendiri," harapnya.

Manager Area 4 Perum Damri Wilayah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara Moch. Isa Reyaan menjelaskan dengan adanya program bus gratis untuk anak sekolah ini akan tercipta SDM unggul.

"Kami juga harapkan program ini dapat dimanfaatkan oleh anak-anak sekolah secara aman dan tenang tanpa harus memikirkan biaya transportasi. Kadang kadang anak putus sekolah karena masalah biaya transportasi atau tidak ada sarana transportasi yang digunakan anak-anak kita dari rumah ke sekolah mereka, " tambahnya. (McMrk/02/Ngr)