Tekan Harga Bahan Pokok, Pemprov Kalbar Awasi Ketat Komoditas Terdampak Inflasi

:


Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Selasa, 26 Maret 2024 | 06:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 145


Pontianak, InfoPublik - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) akan melakukan pengawasan ketat terhadap komoditas bahan pangan yang terdampak inflasi. Sehingga, dapat menekan potensi melonjaknya harga komoditas bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Kalbar Ignasius IK menjelaskan, Pemprov Kalbar akan melakukan serangkaian langkah antisipasi awal dalam menekan harga komoditas bahan pangan, jika terdapat indikasi terjadinya lonjakan harga. 

“Kita tahu bersama terutama di bulan Ramadan ini hampir setiap item atau barang mengalami kenaikan oleh karena itu kita harus lebih jeli melihat perkembangan - perkembangan harga agar dapat diantisipasi lebih awal sehingga lonjakan kenaikan harga tidak terlalu tinggi," kata Ignasius di Data Analytic Room Kantor Gubernur, Kota Pontinak, Provinsi Kalbar pada Senin (25/3/2024).

Langkah konkret yang bakal dilakukan oleh Pemprov Kalbar dalam rangka menekan harga komoditas bahan pokok menjelang Idulfitri adalah melakukan operasi pasar dan gerakan pangan murah (GPM). Kedua cara tersebut, disinyalir ampuh menekan lonjakan harga bahan pokok yang terjadi. 

Ignasius memastikan, ketersediaan bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri di Kalbar tetap aman. Jadi, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok untuk merayakan Idulfitri dalam beberapa pekan mendatang. 

Kemudian, masyarakat diimbau tetap tenang dalam menyikapi potensi terjadinya melonjaknya harga bahan pokok. 

"Kenaikan harga tidak bisa kita hindari karena bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idulfitri pasti ada kenaikan - kenaikan karena besarnya permintaan terhadap barang tersebut," kata Ignasius. 

Menanggapi hal itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri Republik Indonesia Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw mengatakan, pentingnya sinergi dan kolaborasi antar pemerintah pusat, daerah, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam pengendalian inflasi ini.

“Pengendalian inflasi menjadi kunci utama dalam menjaga daya beli masyarakat dan memicu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tegas Irjen Tomsi Tohir.

Ia juga berharap agar kementerian dan lembaga terkait serta seluruh pemerintah daerah untuk dapat melakukan koordinasi di semua bidang, terkhususnya pada penyerapan gabah petani dan harga wajar.

"Kita berharap menjelang hari raya idul Fitri ini koordinasi harga pasar dapat dilakukan selalu, sehingga kenaikan - kenaikan bahan pokok dapat benar - benar diatasi", ungkapnya. (adpim/sma).