Lestarikan Bangunan Bersejarah, HUT ke-110 Kota Malang akan Digelar di Gedung Gajayana

:


Oleh MC KOTA MALANG, Senin, 25 Maret 2024 | 19:44 WIB - Redaktur: Juli - 85


Malang, InfoPublik - Keberadaan bangunan-bangunan warisan budaya dan bernilai sejarah menjadi perhatian Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.

Bangunan yang tak luput dari perhatiannya saat ini adalah Gedung Kesenian Gajayana.

Bersama perangkat daerah terkait, Wahyu meninjau langsung kondisi bangunan yang terletak di Jalan Nusakambangan Kota Malang itu, Minggu (24/3/2024).

Menolak lupa. Begitulah Wahyu mengungkapkan niatnya untuk melakukan napak tilas ke gedung-gedung bersejarah yang ada di Kota Malang dalam rangka memperingati hari jadi ke-110.

"Saya ingin mengingat kejadian dan peninggalan yang harus kita lestarikan, ada banyak. Ini juga akan menjadi rangkaian kita untuk selain menolak lupa, kita akan ada napak tilas saat hari jadi nanti. Salah satunya ada Gedung Kesenian Gajayana yang dahulu namanya Cendrawasih," terangnya.

Tak hanya dijadikan lokasi untuk napak tilas, Wahyu juga merencanakan akan memanfaatkan Gedung Kesenian Gajayana sebagai lokasi resepsi HUT ke-110 Kota Malang.

Menurutnya, gedung ini memiliki nilai dan cerita masa lalu, sehingga layak untuk dipertahankan dan digelorakan lagi keberadaan serta fungsinya.

"Banyak cerita, banyak sejarah di gedung ini. Nah dalam event hari jadi yang ke-110 nanti, kita mungkin akan menjadikan gedung kesenian ini jadi tempat resepsi kita. Karena kalau bukan dari Pemkot Malang sendiri yang aware, yang perhatian, siapa lagi. Agar itu menjadi titik awal untuk bisa memanfaatkan gedung ini sesuai dengan fungsinya," sambungnya.

Dewan Kesenian Malang yang hadir dalam kesempatan itu diajak untuk saling bertukar pikiran terkait pemanfaatan gedung legendaris ini.

"Saya minta pada Dewan Kesenian Malang bagaimana untuk memberi masukan dalam pemanfaatan gedung ini, dengan rencana untuk mengadakan resepsi HUT Kota Malang di sini nantinya tentu saya harapkan ini dapat menjadi gedung kesenian yang layak, yang dapat dikerjasamakan dengan dewan kesenian. Mungkin diatur berbagai penampilan musik, atau pertunjukan budaya lain," bebernya.

Wahyu menegaskan juga akan dilakukan rehabilitasi gedung tanpa mengubah tatanan asli. "Akan kita renovasi saja tanpa mengubah bentuk aslinya. Mungkin akan kita perbaiki kamar mandi, kursi juga akan kita perbaiki bursaknya, catnya. Seperti tempat make up-nya juga masih bagus sekali, sayang kalau tidak dimanfaatkan," katanya.

Selain Gedung Kesenian Gajayana, Wahyu berencana akan melakukan napak tilas ke gedung KNPI, Toko Oen, stasiun, kantor pajak, Kantor BI, dan berbagai bangunan bersejarah lainnya di Kota Malang.

Sementara itu, sebagai perangkat daerah yang memiliki kewenangan dalam pemeliharaan Gedung Kesenian Gajayana, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang bersiap melakukan beberapa perbaikan.

Pihaknya untuk jangka pendek akan melakukan pemeliharaan seperti mengecat ulang gedung yang berkapasitas 700-an kursi ini.

Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana juga menyampaikan akan mengajukan anggaran perbaikan gedung pada PAK mendatang.

Suwarjana menyebut bahwa sekitar 40 persen gedung butuh direhabilitasi. "Kalau kemarin perhitungan untuk perbaikan fisik sudah sekitar satu miliar, belum lagi untuk penambahan sound system dan lighting yang paten untuk representatif pertunjukan sekitar Rp300 juta, juga untuk kursi akan kita ganti bursaknya saja, karena barangnya termasuk antik," ungkapnya.

Diharapkan, dengan adanya rehabilitasi, Gedung Kesenian Gajayana dapat menjadi wadah bagi para penggiat seni Kota Malang. "Setelah direhab, representatif, dan layak digunakan, kami akan jadwalkan untuk tampilan teman-teman seniman secara bergantian, bisa musik, ludruk, sendratari, ketoprak. Jadi ini bisa menjadi ajang bagi mereka," tutupnya. (ari/yon)