Jaga Akhlak, Pj Bupati Pidie Ingatkan Tiga Ancaman Tsunami Kultural Global

Pidie, InfoPublik – Pesatnya perkembangan teknologi dan internet membuat dunia nyaris tak berbatas dan masyarakat bisa mengakses apa pun, termasuk budaya asing yang deras. Hal ini bisa menjadi ancaman jika tak disikapi dengan bijak.

Oleh karena itu penting memiliki benteng akhlak yang kuat agar lebih banyak manfaat positif yang bisa dipetik dari globalisasi ketimbang dampak negatifnya.

Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, menyatakan, akhlak memiliki daya cegah terhadap segala kemungkinan yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan.

Menurut dia, akhlak yang bagus menjadi modal utama setiap manusia untuk menjadi lebih baik, terlebih bagi seorang pemimpin yang ingin memajukan bangsa.

"Kita harus memiliki akhlak yang hebat dan bagus, karena hebatnya suatu negara (bangsa) terletak pada akhlak pribadi dan masyarakatnya. Maka dari itu jaga dan tumbuhkan akhlak yang baik," ujarnya dalam sambutan saat menghadiri undangan buka puasa bersama Pimpinan Dayah Babul Ilmi, Tgk. Bakhtiar Hasan, di Pidie, Aceh, Jum'at (22/3/2014).

Menurut dia, membangun akhlak dapat dilakukan dengan mewaspadai setidaknya tiga ancaman tsunami kultural globalisasi, yakni tsunami menceraiberaikan, menghanyutkan, dan menyesatkan.

"Untuk mengantisipasinya, pertama supaya tidak tercerai berai harus diikat dalam ikatan silaturrahim. Kedua, supaya tidak hanyut harus berpegangan pada ajaran agama. Ketiga, supaya tidak sesat, harus di bawah bimbingan para alim ulama," tuturnya.

Sementara itu, buka puasa bersama di Dayah Babul Ilmi Gampong Garot Bungong, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, diisi dengan tausiah oleh Pimpinan Dayah, Tgk. Bakhtiar Hasan, serta menyantuni kaum dhuafa.

Turut mendampingi Pj Bupati Pidie, Pj Ketua TP-PKK Suaidah Sulaiman, unsur Forkopimcam, tokoh agama, tokoh masyarakat Glumpang Baro, serta masyarakat Gampong Bungong dan para Santri Dayah Babul Ilmi. (MC Pidie)