Percepat Penurunan Angka Stunting, Pemkab Belu Bersinergi dengan BKKBN RI

: Bupati Belu dr. Taolin Agustinus dan Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo (Foto: istimewa)


Oleh MC KAB BELU, Sabtu, 23 Maret 2024 | 09:18 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 166


Belu, InfoPublik – Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, menerima kunjungan kerja Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia di ruang rapat Bupati Belu, Kamis (21/3/2024).

Kedatangan Kepala BKKBN Republik Indonesia bersama Deputi Bidang BKKBN RI dan Kepala BKKBN Provinsi NTT itu adalah untuk melakukan evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Belu Tahun 2024.

Taolin mengatakan bahwa Pemkab Belu mendapat kunjungan dari Kepala BKKBN Republik Indonesia, Hasto Wardoyo, dalam rangka melakukan evaluasi dan koordinasi untuk penurunan angka stunting dengan berbagai macam hal terkait seperti angka kematian dan angka kelahiran, angka kematian bayi dan angka kematian ibu, angka kemiskinan serta sanitasi, dan lain-lainnya.

“Tadi kita sudah lakukan evaluasi terhadap berbagai macam indikator dan pencapaian kita. Dari evaluasi tersebut, kita tahu bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan tetapi kita on the track dari data-data yang sudah di sampaikan. Kita juga perlu kerja lebih keras lagi dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama maupun para petugas di lapangan untuk memperbaiki data dan berbagai macam indikator yang kita harapkan,” papar Taolin.

Menurut Taolin, dengan berbagai dukungan anggaran yang telah diberikan oleh pemerintah pusat ditambah dengan kerja sama seluruh stakeholder kedepan Kabupaten Belu bisa lebih baik lagi.

“Tadi juga disampaikan berbagai macam anggaran yang telah diberikan bagi Kabupaten Belu yang  jumlahnya cukup banyak. Mudah-mudahan dengan berbagai macam strategi dan tips yang sudah dilakukan ini, kita dapat mencapai target yang diharapkan. Saya juga lihat kita sudah berada di jalur yang baik, tinggal perlu dipertajam dan diperkuat lagi bimbingan pengawasan dan pengendalian untuk melakukan evaluasi lebih baik lagi bersama-sama dengan seluruh stakeholder lainnya,” katanya lagi.

Pada kesempatan yang sama, Hasto Wardoyo mengatakan dirinya ditugaskan oleh Presiden untuk mempercepat penurunan stunting di seluruh Indonesia dan memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk di Kabupaten Belu.

“Kabupaten Belu menjadi salah satu daerah yang strategis karena berada di wilayah perbatasan yang langsung bersebelahan dengan negara tetangga, Timor Leste. Sebagai daerah perbatasan, kita harus selalu menjaga bersama, terkait angka-angka kematian ibu dan kematian bayi, supaya kita menjadi contoh bagi negara tetangga kita, Timor Leste,” ungkap Hasto.

Menurut Hasto, capaian Kabupaten Belu
pada beberapa indikator menunjukkan hasil yang sangat bagus. Misalnya, angka kematian bayi dan angka kematian ibu jauh lebih rendah dari rata-rata di Provinsi NTT lainnya.

“Di sini angka kematian ibu 60/100.000, sedangkan di NTT sendiri masih 300 dan untuk skala nasional Indonesia menargetkan 70 di tahun 2030 mendatang. Kita lihat di Kabupaten Belu cukup bagus. Bupati Belu sebagai dokter betul-betul bekerja untuk menurunkan angka kematian dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Belu,” ungkap Hasto.

Ia juga menilai angka stunting di Kabupaten Belu termasuk cukup rendah, sehingga dirinya berharap agar angka ini bisa terus ditekan.

“Saya lihat stunting di Kabupaten Belu sudah diangka 11 persen dan saya sangat percaya karena jumlah penduduknya hanya sekitar 229 ribu jiwa. Kelahiran setahun sekitar 4.000 lebih sedikit, sehingga yang lahir sehari itu rata-rata sekitar 15 orang. Itu sangat bisa dikontrol dan sesuai datanya by name-by address. Saya harap ke depan Kabupaten Belu menjadi perspektif tentang masalah kesehatan dan pelayanan KB kepada masyarakat,” tutur Hasto. (MC Kabupaten Belu)

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB PULANG PISAU
  • Rabu, 1 Mei 2024 | 17:27 WIB
Penurunan Stunting di Kabupaten Pulang Pisau Mencapai 7,6 Persen