- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 14 Mei 2024 | 16:31 WIB
: Para peserta pelatihan food budgeting dalam program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) tahun 2024, Jumat (15/3/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 15 Maret 2024 | 13:08 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 240
Kota Gorontalo, InfoPublik - Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo melaksanakan pelatihan food budgeting bagi penyuluh dan fasilitator desa program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) tahun 2024, Jumat (15/3/2024).
Program READSI merupakan program yang bertujuan menurunkan tingkat kemiskinan petani melalui kegiatan pemberdayaan dan pemanfaatan sumber daya pedesaan yang meliputi pembangunan pertanian, perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat serta pengembangan keuangan mikro pedesaan guna meningkatkan pendapatan di sektor pertanian secara berkelanjutan.
Melalui program ini, Dinas Pertanian berupaya memenuhi kebutuhan gizi seimbang pada keluarga petani berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, dan dapat dilakukan melalui pengelolaan anggaran pangan.
“Pelatihan food budgeting merupakan salah satu kegiatan dukungan pemerintah dalam mengatasi masalah tengkes,” ujar Muljady D. Mario, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo.
Muljady menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam menyusun anggaran pangan bergizi bagi keluarga petani dan mampu memfasilitasi pelatihan penyusunan anggaran pangan bergizi bagi keluarga petani.
“Peserta pelatihan sejumlah 108 orang, masing-masing kabupaten 36 orang. Ada 18 orang penyuluh dan 18 orang fasilitator desa,” ungkap Muljady.
Dalam pelatihan ini, fasilitator/pemateri adalah fasilitator bisnis kabupaten dan tenaga ahli di Provinsi Gorontalo. Pelatihan dilaksanakan selama empat hari di Hotel Elmadina Mess Haji, Kota Gorontalo, sejak Rabu hingga Sabtu (13--16/3/2024).
“Materi inti pelatihan ini adalah gambaran umum food budgeting, pangan dan gizi, penganggaran pangan atau makanan, penyusunan anggaran pangan,” ujar Muljady.
Ia pun berharap ada pendampingan pascapelatihan untuk memastikan implementasi di lapangan. (mcgorontaloprov/oman)