- Oleh MC KAB SERDANG BEDAGAI
- Jumat, 22 November 2024 | 20:43 WIB
:
Oleh MC KOTA SINGKAWANG, Jumat, 8 Maret 2024 | 17:30 WIB - Redaktur: Elvira - 163
Singkawang, InfoPublik – Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kesehatan dan KB menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Singkawang, Kamis (7/3/2024).
Rapat koordinasi kali ini mengangkat tema "Penguatan Peran Perangkat Daerah dan Lintas Sektor dalam Percepatan Penurunan Stunting Kota Singkawang".
Pj Sekretaris Daerah Kota Singkawang Aulia Candra saat membuka rapat memberikan penegasan kepada seluruh perangkat daerah dan lintas sektor terkait untuk selalu membangun komitmen bersama dan meningkatkan koordinasi dalam penanganan kasus stunting di Kota Singkawang.
“Saya hanya ingin menekankan, kalau upaya dalam menurunkan angka stunting tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri tetapi menjadi tanggung jawab dan tugas kita bersama,” katanya.
Aulia Candra menyebut, upaya maksimal harus digerakkan secara kolektif guna menyelamatkan generasi muda bangsa sebagai persiapan menyambut Indonesia Emas 2045 mendatang.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang Alexander mengatakan maksud dan tujuan rakor ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan delapan aksi konvergensi dan integrasinya, sehingga berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah dibuat.
“Selain itu tujuan lainnya adalah penguatan peran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan semua pihak yang terkait dalam percepatan penurunan stunting,” jelasnya.
Alexander menyampaikan, adapun tantangan yang dihadapi TPPS Kota Singkawang yakni terjadinya kenaikan angka stunting Kota Singkawang yang berada di 14,85% untuk tahun 2023 yang mungkin disebabkan karena kurangnya konsolidasi antar-OPD di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang.
“Tantangan selanjutnya adalah masih rendahnya kunjungan balita di posyandu. Sehingga data tersebut tidak bisa dijadikan acuan nasional untuk angka stunting yang real di Singkawang.” tambahnya.
TPPS Kota Singkawang, menurut Alexander juga telah berupaya menghadirkan program-program penurunan angka stunting antara lain, melakukan pendampingan bersama tim Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) saat pengambilan sampel atau data untuk menentukan data stunting pada 2023, memberikan stimulus kepada ibu dan keluarga balita agar membawa balita ke Posyandu melalui orang tua asuh.
“Selain itu juga program pemberian makanan tambahan saat penimbangan dan bantuan gizi lainnya,” tuturnya.
Alexander berharap, rapat koordinasi ini dapat dimaksimalkan dengan baik guna mempererat koordinasi dalam penurunan angka stunting di Kota Singkawang.
“Semoga di 2024, angka stunting di Kota Singkawang dapat lebih ditekan dan berada di bawah angka 14%,” ujarnya.
MC. Kota Singkawang/Elvira Inda Sari