ASN Kota Pariaman Diminta Ramaikan Masjid dan Musala pada Waktu Magrib dan Isya

:


Oleh MC KOTA PARIAMAN, Jumat, 22 Desember 2023 | 12:50 WIB - - 120


Kota Pariaman, InfoPublik - Pemerintah Kota Pariaman membuat program baru untuk meramaikan masjid dan musala yang ada di Kota Pariaman dengan nama “Gerakan Magrib Isya di Masjid dan Musala”. 

Hal itu disampaikan Pj. Wali Kota Pariaman Roberia dalam acara evaluasi tiga program pemerintah Kota Pariaman, bertempat di kantor wali kota, Kamis (21/12/23). Tiga program tersebut seperti magrib mengaji, sekolah lima hari, dan gerakan memasifkan pakaian adat Minangkabau.

“Program gerakan magrib isya di masjid dan musala  ini diutamakan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon dua dan tiga yang bekerja di lingkungan pemerintah Kota Pariaman, juga buat camat, lurah, dan kepala desa yang berstatus ASN”, terang Robe.

Roberia menjelaskan program ini bertujuan untuk meramaikan masjid dan musala yang masih banyak sepi dari jamaah, jadi untuk meramaikannya setiap hari asn diminta untuk meramaikan masjid dan musala di lingkungan tempat tinggalnya wajib bagi kaum laki-laki, sedangkan yang wanita tidak diwajibkan.

 “Mudah-mudahan dengan adanya perubahan ini bisa menarik kesadaran dari warga masyarakat sekitar untuk ikut serta meramaikan masjid dan musala bersama ASN Pemko Pariaman setiap harinya di lingkungan mereka masing-masing”, jelas Robe.

Kemudian untuk program sekolah lima hari tetap dilaksanakan seperti biasa untuk siswa-siswi SMP dan SLTA, tetapi khusus untuk siswa-siswi sekolah dasar jam belajar dikurangi yang mana sebelumya masuk jam 7.10 wib s/d 14.30 wib, mulai 2 Januari 2024 semester genap anak-anak tersebut pulang sekolah pada pukul 13.00 wib sehingga mereka bisa melaksanakan kegiatan lainnya seperti mengaji atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya diluar jam sekolah.

Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempromosikan hasil kerajinan dari UMKM yang ada di Kota Pariaman, Roberia mengambil kebijakan setiap hari kamis untuk ASN yang wanita diharuskan memakai pakaian sulaman peniti dan songket, sedangkan yang laki-laki diminta untuk memakai pakaian batik sampan. (tachi)