Bincang - Bincang Wanita Ala DWP Kabupaten Belu

: Bincang-Bincang Wanita Mengusung Tema Menjadi Istri Cerdas dan Bijak dalam Mendukung Kinerja Suami


Oleh MC KAB BELU, Sabtu, 28 Oktober 2023 | 03:30 WIB - Redaktur: Juli - 53


Belu, InfoPublik - Freny Sumantri Taolin, Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Belu, Freny Sumantri Taolin menghadiri acara bincang - bincang wanita, di Gedung Wanita Betelalenok, Kamis (26/10/2023).

Kegiatan yang mengusung Tema Menjadi Istri Cerdas dan Bijak dalam Mendukung Kinerja Suami ini, diikuti oleh anggota Dharma Wanita Kabupaten Belu, UP Badan, Dinas, Asisten, Kecamatan, dan Kelurahan.

Freny yang sekaligus penasihat Dharma Wanita Kabupaten Belu ini menggagas kegiatan tersebut karena kerinduannya untuk dapat bertatap muka secara langsung dan sharing dengan ibu - ibu anggota Dharma Wanita Kabupaten Belu yang telah mendampingi suami mereka dalam mendukung tugas dan tanggung jawab suami sebagai seorang ASN di Kabupaten Belu.

Tujuan agar melalui kegiatan ini dirinya dapat mendengarkan permasalahan - permasalahan apa saja yang dihadapi oleh ibu - ibu Dharma Wanita dalam rumah tangga mereka yang dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga sehingga menghambat tugas suami dalam bekerja.

Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan agar anggota Dharma Wanita Kabupaten Belu dapat berpikir secara cerdas dan bijak sehingga dapat menangkal berbagai persoalan dari luar rumah tangga.

Freny mengatakan, anggota Dharma Wanita dalam perannya di dalam keluarga sebagai seorang istri maupun sebagai ibu haruslah pandai dalam mengelola keuangan, menata rumah agar nyaman untuk ditinggali serta melakukan hal - hal yang dapat membantu menambah pendapatan keluarga seperti melakukan investasi. bisnis - bisnis kecil yang dapat menambah pendapatan keluarga.

Selain itu dirinya juga menekankan bahwa seorang istri harus dapat membangun komunikasi yang baik dengan suami, dan bisa menjadi partner yang baik buat suaminya.

"Jangan ego kita yang dikedepankan, kalau memang kita mau semuanya menjadi baik semestinya ego ini harus disingkirkan dan tahu diri, istri itu tahu bagaimana tempatkan diri, bagaimana mendampingi suami, jangan mau melampaui. Bisa menempatkan diri, bagaimana menjadi partner yang baik, bagamana bisa jadi teman komunikasi yang baik, teman bertukar pikiran yang baik. Saat kita tampil di depan masyarakat/khalayak.

"Tidak bisa seenak dan semau - maunya sendiri. Menjadi publik figur. Kita semua ketika kita mulai menikah harus mulai singkirkan segala ego, inginnya saya yang lebih, inginnya saya yang super power, ini yang tidak boleh. Pernikahan itu saling cocok - cocokan diri dan menyesuaikan diri," ungkap Freny Taolin.

Sementara itu menurut Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Belu, Yosefina Leny M.Katho Johanes, SP seorang istri harus selalu mendukung suami, serta harus bisa memahami tugas dan fungsinya sebagai istri, sekalipun istri adalah seorang wanita karier namun suamilah tulang punggung keluarga.

"Seribu kali kita juga punya penghasilan tetapi tidak dijadikan suatu alasan untuk kita bisa berbicara melampaui hak - hak suami, jadi kita harus bisa membatasi diri," kata Leny Johanes.

Dirinya menambahkan bahwa seorang istri harus tetap mendukung suami dalam posisi apapun karena hal itu merupakan komitmen dengan Tuhan dan dengan suami serta keluarga sehingga di saat dan kondisi apapun baik dalam keadaan sehat ataupun sakit, waktu untung dan malang istri harus tetap berada di samping suami dan menjadi penolong baginya.

Pdt. Wilma M. Wattimena, DipTh. SH, Gembala Sidang GBI Kalvari Misi Atambua sebagai salah satu narasumber mengatakan bahwa seorang istri membangun inner beautynya dengan cara takut akan Tuhan, sehingga menjadi seorang wanita yang cakap.

"Karena dengan takut akan Tuhan maka seseorang dapat memperoleh pengertian dan kreativitas untuk bisa berinovasi dan membuat hal- hal baru yang bisa menambah pendapatan di dalam keluarga sehingga dapat pula menjadi inspirasi bagi orang lain sebab permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan," ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa takut akan Tuhan berarti menjauhi segala kejahatan, seperti kesombongan, keserakahan, dan cinta akan uang, selain itu dengan berdoa Tuhan akan menunjukkan jalan, dan membuka jalan bagi setiap persoalan yang dihadapi.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berbagi pengalaman dan mengajukan pertanyaan.