Desa Kalimendong Berpeluang Menjadi Desa Proklim Lestari Nasional

:


Oleh MC KAB WONOSOBO, Rabu, 9 Agustus 2023 | 20:42 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 67


Wonosobo, InfoPublik - Pemkab Wonosobo menerima kunjungan tim verifikasi lapangan Program Kampung Iklim (Proklim) Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beserta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, di Dusun Kalimendong Desa Kalimendong Kecamatan Leksono, Wonosobo, Senin (7/8/2023) 
 
Proklim merupakan program berwawasan iklim dan lingkungan berlingkup nasional yang dibuat langsung oleh KLKH. Dengan memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak, yang melibatkan peran aktif masyarakat bersama pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi serta lembaga non-pemerintah lainnya. Dalam pelaksanaannya, KLKH menggandeng langsung pemerintah daerah sebagai eksekutor dan masyarakat umum sebagai partisipan aktif.
 
Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar menegaskan, Wonosobo menjadi salah satu daerah yang turut berpartisipasi dalam Program Kampung Iklim. Untuk itu, pihaknya menyambut baik dan mengapresiasi atas kegiatan verifikasi lapangan proklim lestari. Pasalnya, proklim adalah bentuk apresiasi terhadap kelompok masyarakat yang melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
 
“Terimakasih saya sampaikan kepada seluruh masyarakat yang telah berperan aktif terhadap program kampung iklim di Kalimendong. Semoga lolos menjadi Proklim Lestari tingkat nasional,” ungkapnya.
 
Albar berharap, tim verifikasi bisa melihat langsung atas upaya yang sudah dilakukan dan laporan yang disampaikan. Dengan keikutsertaan Desa Kalimendong  dalam kegiatan Proklim, akan berdampak positif terhadap masyarakat. Terutama dari sisi kewilayahan yang menjadi lebih bersih dan rapi.
 
“Komitmen Desa Kalimendong dalam hal apapun sudah tidak diragukan lagi, bisa dibuktikan dengan berbagai penghargaan yang diraih.  Apa adanya tidak rekayasa. Selama ini, masyarakat sudah berupaya meningkatkan kualitas hidup mereka melalui kebersihan dan keberlanjutan kesadaran,” pungkas Albar.
 
Sementara itu, Kepala DLH Wonosobo Endang Lisdiyaningsih menambahkan, Pemda Wonosobo sudah mengkaji bersama, terkait program Kampung Iklim melalui gerakan edukasi kepada desa-desa.
 
Menurutnya, keunggulan konservasi, pemanfaatan lahan kering, dan terbangunnya sinergi untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi. Mengantarkan Kalimendong mejadi salah satu nominasi Desa Proklim Lestari Nasional.
 
“Saya berharap hasil kunjungan lapangan ini sesuai dengan hasil verifikasi yang dilakukan. Komitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup, sebagai upaya mitigasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.
 
Selain itu, jelas Endang, Pemerintah Kabupaten Wonosobo tengah mendorong semua desa mampu menjadi Kampung Iklim. Sebab, berdasar pengamatan, desa yang pernah memperoleh predikat Kampung Iklim memiliki semangat luar biasa dalam mewujudkan adaptasi mitigasi iklim di wilayahnya.
 
Sementara itu, Perwakilan DLH Jawa Tengah Ninik Damiyati menyampaikan, bahwa Pemerintah Wonosobo berkomitmen kuat mewujudkan daerahnya sebagai andalan Jawa tengah dalam Proklim.
 
“Bersama 3 desa lainnya di Jawa Tengah, Kalimendong kita dorong untuk menjadi Desa Proklim Lestari Nasional. Mengingat Kalimendong tetap melaksankan upaya pelestarian lingkungan, sebagai aksi berkelanjutan,” jelas Ninik.
 
Ninik menjelaskan, verifikasi dilakukan dengan 3 aspek penting, yaitu adaptasi, mitigasi, dan dukungan masyarakat. Aspek adaptasi seperti konservasi, pemanfaatan lahan, penampungan air hujan, dan pemakaian pupuk organik.  Sedangkan aspek mitigasi meliputi pengelolaan sampah, pembuatan biogas, pemanfaatan energi matahari, pemanfaatan sungai untuk energi terbarukan, dan lainnya.
 
“Pada kegiatan ini tim verifikasi akan mencocokkan data  kelengkapan sarana prasarana dan agenda kegiatan kampung yang dikirim oleh desa sebagai persyaratan Proklim Kategori Lestari. Diantaranya, aksi mitigasi dan aksi adaptasi masyarakat, cara mengolah sampah dan limbah, pengayaan tanaman dan lain sebagainya,” tandas Ninik.
 
(sofiyanto- diskominfo)