Setelah 78 Tahun Merdeka, Makatian Bisa Menikmati Listrik

:


Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Rabu, 9 Agustus 2023 | 04:22 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 303


Saumlaki, InfoPublik - Problematika dan pergumulan kelistrikan di Tanimbar bahkan Maluku secara umum cukup panjang. Bahkan sampai saat ini sejak 78 tahun merdeka, banyak desa di Maluku dan Tanimbar belum dilayani listrik Negara. Tahun 2016 secara keseluruhan Maluku memiliki rasio elektrifikasi hanya sekitar 60% lebih tetapi hari ini kita sedang menuju ke 93% dan jika 37 PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) lagi dioperasikan maka kita ada di angka 96%.

“Ini merupakan perjuangan yang sangat tidak mudah,” Kata Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Barends saat meresmikan PLTD di Desa Makatian Kecamatan Wermaktian Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Senin (7/8/2023).

“Bicara keadilan energi yang ada di ujung Jakarta bisa menikmati listrik harus sama dengan yang ada di ujung-ujung Tanimbar,” harapnya.

Baernds juga menyebutkan, jika bicara tentang interconnecting Sumatera, interconting Kalimantan bahkan terjadi over Supply sementara di kawasan Timur Indonesia Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). “78 tahun kita belum lihat listrik Bapak Ibu, ini sesuatu yang sangat ironi buat saya,” ujarnya.

Mercy menjelaskan, satu hal yang merupakan kebutuhan hampir seluruh masyarakat di pelosok Tanimbar bahkan Maluku adalah listik. Dia mencontohkan bahwa setiap kali berkunjung ke Tanimbar hampir sebagian masyarakat mengeluh tentang listrik.

“Saya tahu masyarakat dari Molu Maru, dari Yaru ketika jumpa dengan saya di Saumlaki, hanya mengeluhkan satu hal yaitu listrik,” jelas wanita jebolan Univeritsa Pattimura Ambon. “Ibu, tiang tiang listrik sudah ada, jaringan sudah ada, kenapa sampai dengan hari ini mesin belum datang.” 

Menurut Barends, pada tahun 2017 surat edaran dari Kementerian ESDM yang bermitra dengan Komisi VII DPR RI yaitu moratorium pembelian satuan pembangkit diesel (SPD), “tidak boleh lagi boleh mesin karena kita sudah masuk dalam fase transisi energi dari energi yang berbasis fosil, harus menggunakan energi yang lebih hijau yang lebih bersih. Mau pindah ke gas atau mau pakai dengan yang lainnya,” katanya.

Hal ini yang menyebabkan pengadaan kelistrikan menjadi tertunda sejak tahun 2017.

Tahun 2016 dari 1.241 desa di Maluku ada 800-an desa yang menikmati listrik, 400 belum menikmati. Secara bertahap terus diperjuangankan. Sampai awal tahun 2020 kemudian dibahas tentang pencabutan moratorium dan pada akhirnya menteri ESDM setuju untuk mencabut dan kemudian masalah lisa atau Lisa listrik Desa kembali dibahas dan digagas.

“Surat moratorium dicabut, relaksasinya dibuka, pintunya kecil saja untuk satu Indonesia raya ini, hanya untuk Maluku dan Maluku Utara untuk 97 PLTD diselesaikan,” sebutnya.

54 PLTD akan dibangun di Maluku dan sisanya di Maluku Utara. Sebanyak 37 unit PLTD akan diresmikan sebagian sebelum tanggal 17 Agustus dan sebagian setelah itu. Pada tanggal 17 Agustus 2023 akan ada penyalaan serentak.

“karena kurangnya personil, kami akan dilaksanakan terpusat di Pulau Molu Maru, peresmiannya pada tanggal 17 Agustus,” jelas Barends.

Masalah penganggaran sampai proses pengadaan, wanitan berdarah Aru ini mengatakan, saya tidak mau cawe-cawe, urusan proyek saya tidak main satu proyek, harapan saya cumam satu cintailah pulau-pulau kecil. Karena kalau pulau-pulau ini semua nyala (listrik) satu Indonealsia Raya Elektrifikasinya bisa 100%.

Sementara itu, proses penyalaan PLTD yang baru diresmikan akan nyala selama 6 jam, setelah 17 Agustus akan menjadi 12 jam dan akan diatur secara bertahap hingga 24 jam.

PLTD Makatian memiliki mesin 2 x 40 KW, 3 operator, tangki 3 x 5 kilo liter (5 ton), JTR (jaringan tenaga rendah  3 kms (kilo meter sirkuit) dan potensi pelanggan sebanyak 256 orang.

PLTD Matakus, mesin 1 x 80 KW, 3 operator, tangki 3 x 5 kilo liter (5 ton), JTR (jaringan tenaga rendah ) 1,1 Kms, dan potensi pelanggan sebanyak 97 orang.

PLTD Romean, mesin 2 x 200 KW dan 1 x 100 KW, 6 operator, tangki 3 x 30 kilo liter (30 ton), JTR (jaringan tenaga rendah  14,2 Kms, dan potensi pelanggan sebanyak 1.145 orang.

PLTD Adodo Molu, mesin 2 x 100 KW, 6 operator, tangki 2 x 30 kilo liter (30 ton), JTR (jaringan tenaga rendah  22 Kms, dan potensi pelanggan sebanyak 521 orang. (MC Kabupaten Kepulauan Tanimbar/Yanto)