Banyak Masalah Pendidikan Muncul Dalam Raker Kepsek

:


Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Senin, 7 Agustus 2023 | 23:41 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 2K


Saumlaki, InfoPublik - Pelaksanaan Raker (Rapat Kerja) Kepsek (Kepala Sekolah) tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), SD dan SMP yang berlangsung di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar mendapat perhatian serius Penjabat (Pj) Bupati Ruben Benharvioto Moriolkossu.

Rapat kerja dengan tema Peningkatakan Kompetensi Guru, PPP (Pendidikan, Pelatihan dan Profesi) Guru, Sekolah Penggerak dan Guru penggerak. Banyak masalah pendidikan yang muncul dalam rapat kerja tersebut disentil.

Salah satu yang dibahas paling awal adalah masalah pelaksanaan Rapat Keja Kepala Sekolah yang selama ini tidak lagi dilakukan, padahal menurutnya wajarnya dilakukan di awal dan akhir tahun untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh kinerja kepala sekolah yg terjadi selama setahun.

“Saat ini tidak ada lagi rapat kerja dan rapat evaluasi kepala sekolah. Kemarin saya katakana kepada kabid ketenagaan dan kadis pendidikan baru mereka tersentak,” ujar Moriolkosu dalam kegiatan tersebut, Senin (7/8/20230).

Berbagai masalah dalam dunia pendidikan muncul karena kita kurang memperhatikan hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawab kepala sekolah.

Rapat kerja ini tidak sekedar datang duduk dan mengikuti rapat, tetapi untuk membahasa persoalan yang tejadi dalam dunia pendidikan, salah satu contoh pengelolaana dana BOS (bantuan operasional sekolah).

dari tahun ke tahun terjadi permasalahan pada semua tingkatan sekolah. Ketika dipanggil hampir sebagian kepala sekolah tidak mampu menunjukan administrasi terkait dana BOS itu sendiri. Sampai saat ini masih menjadi persoalan. Belum lagi permasalahan guru dan siswa,” ujarnya di hadapan 132 Kepala Sekolah PAUD, 119 Kepala Sekolah SD dan 66 Kepala Sekolah SMP.

Hal ini semua terjadi karena ketidakpedulian kepala sekolah untuk mengatur administrasi sekolahnya dengan baik.

Ketidakterbukan atau transparansi pengelolaan keuangan di sekolah itu terjadi sampai dengan saat ini Oleh karena itu jika kita mau keluar dari persoalan-persoalan ini maka cuma satu, harus Jujur.

Belum lagi persoalan dana PIP (Program Indonesia Pintar), Moriolkossu memperingatkan agar hati-hati dalam pengelolaan keuangan dana tersebut.

“Kepala Dinas agar membantu bekerja sama dengan Kejaksaan agar melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah. Harus ada inovasi dari kepala dinas pendidikan untuk bagaimana memecahkan persoalan ini karena ini akan berdampak kepada program dan kegiatan yang ada di sekolah,” imbau Pj Bupati kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bambang Eko Priyanto.

Tugas kepala sekolah adalah pertama memajukan mutu pendidikan pada sekolahnya, itu tugas utama, ini harusnya menjadi tanggung jawab moral ketika Bapak/Ibu diberikan tanggung jawab sebagai kepala sekolah.

Terkait dengan kurikulum Merdeka Belajar keterlibatan dan amplimentasinya masih sangat rendah. Dari 123 SD terdapat 71 SD yang baru melaksanakan Merdeka belajar dengan status Mandiri Belajar 17 sekolah, Mandiri Berubah 52 sekolah dan Mandiri Berbagi 2 skolah.

“Bagaimana kita bisa menuju Indonesia Emas kalau kita tidak bisa mewujudkan kurikulum kita,” ujarnya.

Persoalan yang berikut terkait dengan Dapodik. Kecenderungan kepala sekolah tidak memperhatikan dan bekerja tanpa Dapodik sebagai dasar informasi yang harus diakses sehingga menunjang program-program sekolah. Hal itu akan berhubungan dengan jumlah siswa, jumlah rombel (rombongan belajar) dan sebagainya untuk itu kepala sekolah harus memiliki data tersebut. Sehingga data yang disajikan betul data riil yang ada di sekolah.

“Jadi kalau hanya ada tiga rombel bilang 3 rombel jangan bilang 5 rombel,” T=tegas Moriolkossu.

Berikut terkait dengan pengelolaan asset, ada sampai dengan saat ini sekolah-sekolah belum memiliki sertifikat. Selain itu juga menurut Moriolkossu, mewujudkan sekolah yang nyaman juga merupakan hal penting dalam pengelolaan pendidikan terutama tentang merdeka belajar.

“Ingat kami membutuhkan orang-orang yang bekerja dengan hati untuk melihat masa depan Tanimbar yang lebih baik, tidak ada kata lain kecuali bekerja dengan keras dengan tulus mempersembahkan pekerjaan yang terbaik untuk negeri ini,” harapnya.

Wujudkan generasi Tanimbar yang cerdas dan berkarakter dengan mental spiritual yang baik harus kita wujudkan agar ke depan Tanimbar ini akan berubah. Disiplin menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dan kita sendiri yang harus menjadi panutan kepada anak-anak kita. (MC Kabupaten Kepulauan Tanimbar/Jean)