Grebeg Suran Ungkapan Syukur atas Harmoni Lintas Agama

:


Oleh MC KAB WONOSOBO, Kamis, 3 Agustus 2023 | 09:23 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 77


Wonosobo, InfoPublik - Grebeg Suran menjadi momentum menumbuhkan semangat kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama, dengan memupuk jiwa kepedulian, patriotisme, dan nasionalisme. Sekaligus menumbuhkembangkan jiwa religius terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 
Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo saat membuka Grebeg Suran Lintas Agama dan Budaya, di Pendopo, Rabu (2/7/2023) mengatakan, seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Wonosobo, diminta bersama-sama membangun kedamaian dalam kehidupan, baik antar maupun intern umat beragama. Sehingga, menjadi insan-insan Pancasilais, yang mampu mengejawantahkan nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara.
 
Melalui grebeg suran, pinta Andang, dapat menjadi forum yang strategis dalam mempertemukan visi dan pemikiran berbagai pihak, untuk meningkatkan serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat dan kerukunan antar umat beragama.
 
Termasuk dalam memaknai Pancasila sebagai ideologi negara dan pondasi dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Juga sebagai dasar bagi seluruh warga negara Indonesia dalam bertindak dalam konteks kebangsaan.
 
“Selaras dengan spirit momentum Hari Jadi Ke-198 Kabupaten Wonosobo dan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tentunya saya berharap penyelenggaraan Grebeg Suran Lintas Agama dan Budaya ini mampu menjadi salah satu ajang untuk membina persatuan dan kesatuan, serta kerukunan umat beragama di Kabupaten Wonosobo. Kami bersyukur, atas kerukunan dan perdamaian yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Wonosobo selama ini, sehingga kondisi sosial budaya di kabupaten kita cenderung stabil,” imbuh Andang.
 
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Wonosobo Agus Kristiono menyampaikan, Grebek Suran menjadi tradisi yang mengakar di Kabupaten Wonosobo, dilaksanakan setiap Bulan Sura sebagai Tolak Bala.
 
“Tahun ini, Grebek Suran mengusung tema Kita Indonesia Satu Dalam Keberagamaan. Yang dihadiri 5 tokoh agama di Wonosobo, Islam, Hindu, Katolik, Kristen, dan Budha. Dengan agenda utama, pembacaan doa dari kelima tokoh agama, dan dilanjut pemberian santunan kepada anak yatim piatu di Ponpes Darul Qur’an Gunung Tawang,” jelas Agus.
 
Jelas Agus, dari kelima tokoh agama berkumpul di pendopo sebagai perwujudan sukur kepada Tuhan YME, serta mendoakan bangsa Indonesia dan Kabupaten Wonosobo agar selamat dan dihindarkan dari marabahaya.
 
“Dengan acara seperti ini diharapkan masyarakat Wonosobo dapat menghargai toleransi antar umat beragama dan budaya masing-masing,” katanya.
 
Hal senada juga diungkapkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wonosono, Zaenal Sukawi, bahwa Grebek Suran menyatukan seluruh kepentingan agama, karena hampir setiap agama punya keterlibatan dan keterkaitan. Juga ada kaitannya dengan budaya-budaya yang ada, bahkan semua budaya nusantara tidak bisa dilepaskan dengan peristiwa, fenomena suran ini.
 
“Mudah-mudahan ini menjadi salah satu acara yang tidak saja berkaitan dengan agama dan budaya, tetapi juga berdampak pada kerumunan, keamanan dan aksibilitas ekonomi. Melalui wisata religi, wisata alam, dan wisata budaya,” papar Sukawi.
 
Menurutnya, meskipun tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya makna dan substansinya tetap sama dan dilakukan dengan semangat yang menggelora. 
 
“Kita punya PR besar, yaitu mewujudkan generasi emas Indonesia, dengan pengawalan lebih ketat, lebih detail dan lebih solid. Juga menghadapi tahun politik, bersama mewujudkan pemilu damai berkualitas dan membahagiakan,” pungkasnya.
 
(Sofiyanto Diskominfo Wonosobo)