Mengapa Burung Kuntul ini Suka Bersama Sapi

:


Oleh MC PROV GORONTALO, Sabtu, 3 Juni 2023 | 09:23 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K


Kota Gorontalo, InfoPublik - Kuntul kerbau atau cattle egret (Bubulcus ibis) adalah burung yang familiar bagi para petani selain kuntul kecil atau little egret (Egretta garzetta).

Burung ini memiliki ciri fisik warna bulu putih bersih, namun saat memasuki musim kawin bulunya berubah menjadi kuning jingga di bagian kepala, leher dan punggungnya.

Perubahan bulu pada masa berbiak ini merupakan hal biasa di dunia burung, perubahan hormon mendorong perubahan bulu yang berguna untuk memikat lawan jenisnya. Kuntul kecil akan tampak lebih menawan saat masa berbiak.

Penanda fisik lain yang terlihat jelas adalah paruhnya yang berwarna kuning dan lebih tebal jika dibandingkan dengan jenis kuntul lainnya.

“Burung ini biasa dijumpat dekat kerbau atau sapi yang sedang merumput,” kata Umar Baiku salah seorang warga Gorontalo, Sabtu (3/6/2023).

Meskipun sama-sama dari keluarga Ardeidae, kuntul kerbau memiliki kebiasaan yang berbeda denagn kuntul kecil. Kuntul kecil lebih menyukai kawasan berair seperti sungai, danau, atau sawah yang digenangi air, sementara kuntul kerbau lebih suka di tempat yang lebih kering seperti padang rumput. Sehingga tak heran ia sering ditemukan di sekitar ternak sapi atau kerbau.

Keelokan dan kedekatan burung kuntul kecil dengan para petani atau nelayan Danau Limboto Gorontalo telah melahirkan pandangan tersendiri bagi warga. Petani atau nelayan sekotar danu ini menganggap kuntul kerbau ini sahabat mereka.

Pembawaannya yang tenang dan dekat dengan ternak memberi kesan yang akrab dengan kehidupan manusia, bahkan bagi warga yang tinggal di tepi danau ini, kuntul kerbau dengan mudah dijumpai di belakang dapur warga.

“Duwayo atau kuntul kerbau dimaknai sebagai hewan sahabat petani. Dikatakan seperti itu karena jenis burung ini menjafi predator serangga yang menjadi hama tanaman,” kata Umar Baiku.

Kuntul kecil memiliki makanan alami berupa serangga atau hewan kecil lainnya. Kebiasaannya yang mendekat sapi atau kerbau adalah untuk memakan serangga atau hewan lain yang lari saat sapi atau kerbau menyibak rerumputan, karena inilah kuntul kerbau sering ditemukan berada di sekitar ternak masyarakat.

Petani menyukai burung ini, terutama karena menjadi pemangsa serangga yang merugikan petani. Umar Baiki menjelaskan para petani dulu umumnya suka ladangnya banyak burung ini, kehadiran burung ini akan memakan belalang, walang sagit atau serangga yang menjadi hama tanaman.

Kecintaan petani Gorontalo terhadap kuntul kecil ini hingga melahirkan sajak duwayo. Duwayo adalah sebutan masyarakat Gorontalo untuk burung kuntul kerbau.

Duwayo duwayo. Talu talu tilayo. Bide bidengo dulu. Tiladi'o bu'ulu. Bu'ulu mo sanggango. Mosanggango payangga. Payangga keke'i. Mo'o polu bulotu. Bulotu li tutupo. Mopo buyu buyuto,” ucap Umar Baiku melantukan syair duwayo yang acap didendangkan petani Gorontalo.

Syair duwayo ini bermakna Wahai burung kuntul (kerbau). Engkau menghadap ke utara. Terlilit kertas sutra. Sayang engkau di tanduk rusa. Rusa jantan tanduknya bercabang. Engkau mematok ikan kecil. Terkumpul banyak perahu pun penuh. Perahu lunasnya meruncing. Hendak kunaik perahu tergoyang.

Lahirnya syair ini tidak serta muncul saat ini begitu saja, kedekatan perilaku dan interaksi petani dan kuntul kecil di sawah melahirkan dendang merdu berbahasa Gorontalo ini.

Saat senja para petani Gorontalo akan mengantar kuntul kecil ini terbang ke arah hulu (tilayo) dengan syair yang menyejukkan hati dan menyiratkan harmoni hubungan manusia dan alam.

Dalam daftar merah International Union for the Conservation of Nature (IUCN) kuntul kerbau ini memiliki kecenderungan bertambah populasinya. Status konservasinya adalah least concern (LC) atau berisiko rendah. Burung ini dapat ditemukan di seluruh negara tropis hingga amerika latin. (mcgorontaloprov)