Pasca Bencana, Walikota Tetap Pantau Penyaluran Bantuan.

:


Oleh MC KOTA PEMATANGSIANTAR, Rabu, 10 Agustus 2022 | 15:34 WIB - Redaktur: Tobari - 385


Pematangsiantar, InfoPublik - Bencana angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu (6/8/2022) sore, meyisakan duka bagi ratusan warga Pematangsiantar yang mengalami kerusakan rumah dan harta benda, Wali Kota Susanti Dewayani tetap memantau penyaluran bantuan, Rabu (10/8/2022).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pematang Siantar yang pimpin Robert Samosir pada hari Selasa (9/8/2022) menerangkan, sejak Sabtu lalu pihaknya dan stake holder terkait langsung menjalankan instruksi Wali Kota yang selalu memantau kondisi Kota Pematang Siantar pasca bencana angin puting beliung.

Untuk penanganan awal, lanjut Robert, sore itu juga dilakukan pembersihan dan memotong pohon yang tumbang di beberapa lokasi, terutama yang menghalangi jalan dan arus lalu-lintas, mengangkat baliho dan tiang-tiang yang tumbang. Pihaknya juga berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) untuk mengatasi jaringan listrik yang rusak.

Dapur umum juga dibuka di kantor BPBD, Jalan Porsea Pematang Siantar, kepada warga yang terdampak bencana, dipersilakan datang untuk mengambil bantuan berupa makan siang dan malam.

“Dapur umum ini dibuka sejak Selasa (9/8/2022) hingga Sabtu (13/8/2022). Bila warga ingin makanannya diantar, bisa kami antar ke kantor lurah. Nanti warga tinggal mengambil ke kantor lurah,” kata Robert, seraya menambahkan di hari pertama dapur umum menyediakan 600 paket makanan.

Kepada lurah dan camat telah diinstruksikan untuk memfasilitasi surat keterangan bagi warga yang terdampak bencana untuk pendataan penerima bantuan.

Kepada warga yang menjadi korban bencana dan sedang dirawat di rumah sakit telah dibesuk, selanjutnya melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Wanita, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Pematang Siantar akan diberikan bantuan pengobatan kepada warga tersebut.

Data sementara yang dihimpun BPBD, jumlah rumah warga yang rusak akibat bencana, terbanyak di Kecamatan Siantar Barat, di kecamatan ini, ada 409 unit rumah rusak, kemudian di Siantar Utara 68 unit rumah, Siantar Marihat 9 unit, Siantar Timur 1 unit, Siantar Selatan 1 unit, dan di Siantar Sitalasari 1 unit rumah. Sehingga totalnya 489 unit rumah.

Hingga Selasa (9/8/2022) pendataan masih berlangsung. Robert mengakui, keterbatasan personel dan sarana serta prasarana penanggulangan bencana mengakibatkan penanganan membutuhkan waktu lebih lama.

Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Pariaman Silaen menerangkan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan data warga yang terdampak bencana selanjutnya, data tersebut akan dikirim ke Kemensos RI untuk mendapatkan bantuan. Biasanya bantuan dari Kemensos berupa makanan siap saji, kasur, selimut, dan matras.

Kami mengumpulkan data akurat yang sesuai dengan nama dan alamat tempat tinggal terkait kejadian hari Sabtu lalu, selain itu terus berkoordinasi dengan perangkat kelurahan dan kecamatan serta BPBD untuk sinkronisasi data.

“Data sementara yang sudah masuk pada kami itu ada sekitar 400-an warga yang terdampak bencana,” terangnya.

Hingga hari ini Rabu (10/8/2022), OPD terkait termasuk kecamatan dan kelurahan terus melakukan kegiatan penanganan bencana.(Lep27/Bam/toeb).