Bupati Blora Menyatakan Siap Meningkatkan Vaksinasi Bekerja Sama TNI-Polri

:


Oleh MC KAB BLORA, Sabtu, 24 Juli 2021 | 17:14 WIB - Redaktur: Kusnadi - 121


Blora, InfoPublik - Bupati H. Arief Rohman, menyatakan siap untuk terus meningkatkan vaksinasi bekerja sama dengan TNI Polri dengan membuka gerai-gerai vaksinasi di Puskesmas dan desa-desa.

Hal itu disampaikan ketika Bupati Blora, H. Arief Rohman bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati dan jajaran Forkopimda mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas,) tentang penanganan pandemi yang dipimpin Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Jumat (23/7/2021) siang hingga petang. 

"Data isolasi mandiri juga terus kita update. Jangan sampai ada yang telat tertangani. Baru dibawa ke RS ketika saturasi sudah rendah atau sudah sesak nafas, jangan sampai seperti ini," kata Bupati Arief.

Pihaknya juga mengatakan bahwa saat ini berdasarkan evaluasi pemerintah pusat, Kabupaten Blora masuk kategori level 3.

Bupati berharap seluruh warga Kabupaten Blora bisa kompak.

"Kita berharap nantinya Blora bisa masuk ke level 2 agar aktivitas masyarakat perlahan bisa kembali normal. Ini perlu kekompakan kita bersama. Semoga kasusnya terus turun, dan yang sembuh naik. Amiin," ujar Bupati.

Pada rapat pertama, Wapres Ma'ruf Amin meminta agar seluruh kepala daerah bisa mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Dengan mendorong Kementerian Kesehatan agar distribusi vaksin terus dilakukan.

"Selain meningkatkan testing, tracing, dan treatment, vaksinasi harus terus kita lakukan. Seperti di Jawa Tengah ini capaian vaksinasi di beberapa Kabupaten masih rendah, tolong untuk terus ditingkatkan. Jika ada kendala vaksin atau SDM nakesnya tolong disampaikan," ucap Wapres.

Wapres juga meminta agar database penyaluran bantuan sosial bisa terus di update lewat DTKS dan pembagian bantuan segera dilakukan secara tepat sasaran agar dampak pelaksanaan PPKM bisa diminimalisir.

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat evaluasi PPKM Level-4 Jawa Bali menyampaikan bahwa per 22 Juli kemarin sudah ada perkembangan penurunan mobilitas masyarakat. Namun penurunan angka kasusnya masih perlu untuk terus ditekan dengan meningkatkan testing, tracing dan treatment.

"Kudus itu dulu jadi perhatian dunia, sekarang sudah baik penurunannya. Bisa dijadikan model untuk daerah lainnya," ucap Luhut.

Pihaknya juga menyoroti masih tingginya angka kematian khususnya yang isolasi mandiri di rumah.

"Tolong diidentifikasi yang benar. Data isoman harus update untuk dasar kontrol perawatan kesehatannya. Kebanyakan yang meninggal ini, selain komorbit dan usia 50 tahun ke atas, juga karena belum divaksin dan isolasi mandiri. Kepala Daerah harus mempertimbangkan hal ini, meskipun BOR di rumah sakit turun," tegas Luhut.

Menurut Luhut, ke depan Pemerintah tidak akan menggunakan diksi relaksasi untuk melonggarkan PPKM agar masyarakat tidak salam paham. Melainkan memakai istilah level mulai level 4, 3, 2 dan 1.

"Perkembangan setiap hari terus kita pantau agar besok Minggu hasilnya bisa disimpulkan dan diumumkan Bapak Presiden pada Minggu petang tentang status level PPKM mulai 26 Juli," tambahnya.

Turut hadir dalam rapat tersebut Sekda Komang Gede Irawadi, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi, Plt.Kepala Dinas Kesehatan, BPBD, Satpol PP, dan Kabag Hukum Setda Kabupaten Blora. (MC Kab. Blora/Teguh).