Pengurangan Kantong Plastik Sekali Pakai di Pusat Perbelanjaan Berlaku di Kota Bekasi

:


Oleh MC KOTA BEKASI, Selasa, 31 Desember 2019 | 04:35 WIB - Redaktur: Tobari - 614


Bekasi, InfoPublik - Dipenghujung tahun 2019, Pemerintah Kota Bekasi melaunching pengurangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan menuju Kota Bekasi Bebas Sampah Plastik 2020, Senin (30/12/2019), di Metropolitan Mal Bekasi.

Kota Bekasi menjadi salah satu kota di Indonesia yang mulai menerapkan pengurangan Kantong Plastik setelah Kota Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Pemkot Bekasi menerapkan program ini beradasarkan Peraturan Wali Kota Bekasi tentang pengurangan penggunaan kantong plastik (Nomor 37 Tahun 2019 tanggal 25 Maret 2019).

Kemudian, Surat Edaran Wali Kota Bekasi Nomor: 660.1/5096/DinasLH tanggal 13 Agustus 2019 tentang Program Kantor Bersih,Sehat dan Bebas Sampah. Dan Surat Edaran Wali Kota Bekasi Nomor : 660.1/6315/Dinas-LH tanggal 27 September 2019 tentang Larangan Penggunaan Kantong Plastik/Kemasan Plastik (Diberlakukan mulai 1 oktober 2019).

Wakil Wali kota Bekasi Dr Tri Adhianto secara langsung melaunching program pengurangan kantong plastik di pusat perbelanjaan di Kota Bekasi. Ia mengatakan program Pemerintah Kota Bekasi ini dalam rangka mewujudkan pembangunan berwawasan ramah lingkungan.

Program pengurangan sampah plastik juga diawali penerapannya di lingkungan kantor Walikota Bekasi. Kini aparatur ASN dan Non ASN dilarang membawa plastik di Kantor Walikota Bekasi. Dan imbauan untuk membawa botol minum Tumbler dalam keseharian tugasnya.

"Kita sudah mencontohkan dalam pengurangan sampah plastik oleh aparatur. Kini dilakukan di pusat-pusat perbelanjaan yang ada, saat Car Free Day dan Sosialisasi bagi pedagang UMKM. Kita contohkan terlebih dahulu sebelum diterapkan di masyarakat," ucapnya.

Kini sudah diterapkan untuk pengurangan sampah oleh asosiasi dan anggota pusat perbelanjaan dan ritel untuk setiap akifitas jual beli yang ada," ungkap Tri Adhianto.

Ia pun mengapresiasi kesediaan Metropolitan Mal (MM) Bekasi yang mempelopori program tersebut. Apalagi MM sebagai pusat perbelanjaan pertama di Kota Bekasi dan telah dikenal luas masyarakat.

"Sebagai salah satu Mal yang berdiri pertama di Kota Bekasi, MM mampu memberikan contoh dan mendukung setiap program Pemkot Bekasi," terangnya.

Dalam kesempatan itu, dilaksanakan deklarasi pengurangan sampah plastik dari asosiasi pusat perbelanjaan Bekasi, Penggiat Lingkungan, dan Pemerintah Kota Bekasi.

Komitmen bersama ini terus digaungkan sebagai upaya mendukung program pembangunan yang ramah lingkungan menuju Kota Bekasi Bebas Sampah Plastik di 2020.

Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto juga menuturkan upaya pemerintah kota Bekasi terus menggandeng penggiat lingkungan dan komunitas Bank Sampah di Kota Bekasi.

Ini dilakukan supaya ada proses daur ulang sampah mulai dari lingkungan terkecil di tingkat RT dan RW. Bahkan kedepan ia mencanangkan setiap RW sudah memiliki minimal satu bank sampah aktif.

"Pemkot terus berdayakan bank sampah. Dan hingga kini mulai bergeliat sebagai upaya pengurangan sampah dan mendorong ekonomi masyarakat. Kini tercatat sebanhak 288 Bank Sampah aktif dikelola dan kedepan kita harap Satu RW memiliki Satu Bank Sampah. Perlu di bentuk 1000 Bank Sampah lagi," ungkapnya.

Selain itu, adanya kampenya pengurangan kantong plastik karena Kota Bekasi berada dalam darurat sampah. Diketahui setiap harinya jumlah produksi sampah mencapah 1800 ton sampah dan perlu itu dikelola.

Namun karena keterbatasan kemampuan daerah, hanya sebanyak 800 ton dikelola dan sebagian dibuang ke TPA Sumur Baru.

"Sampah lain yang belum dikelola menjadi sampah liar dan masih berada di tengah masyarakat. ini yang harus kita tangani bersama melalui aksi kepedulian dan menggalakkan kembali bank sampah," ucap Tri.

Sementara itu, Corporate Comuncatio PT Lion Superindo, Priyo Dwi mengatakan pihaknya mendukung program pengurangan sampah plastik yang dilakukan Pemerintah Kota Bekasi dan sekarang diterapkan di pusat perbelanjaan dan toko ritel.

"Jelas kita mendukung dan kami pun sudah memulai menerapkan pengurangan kantong plastik. namun sekarang ini masih tetap kami sediakan. Apabila nantinya di Maret 2020 sudah diterapkan zero plastik, kami pun tetap mendukung," kata Priyo

Ia pun menjelaskan perusahaannya memulai upaya pengurangan plastik saat bertransaksi dengan pembeli.

Di setiap Transaksi, pegawainya menanyakan selebihnya dahulu kepada pembeli apakah membawa reusable bag (tas yang bisa dipakai berulang kali untuk berbelanja) dan menawarkan kemasan belanjaan dari bahan kardus.

Lalu bila tidak, pegawainya tetap menawarkan kemasan kantong belanja reusable yang pihaknya telah sediakan mulai dari berbagai ukuran. Ada Kantong Reusable Bag berukuran S, M dan L.

Harga kantong plastik yang ramah lingkungan dan bisa dipakai berulang kali memang kita sediakan namun tetap kita tanya terlebih dahulu apakah pembeli membawa kantong belanja sendiri dan sebagainya.

"Ini sebagai langkah perusahaan kami berpartisipasi pada program pengurangan kantong plastik di Kota Bekasi," ucapnya. (goeng/toeb)