:
Oleh MC KAB KEP TANIMBAR, Jumat, 22 November 2019 | 17:26 WIB - Redaktur: Tobari - 2K
Saumlaki, InfoPublik - PT. Tanimbar Energi adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) beberapa tahun lalu, dengan maksud dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat di Kepulauan Tanimbar.
Untuk itu, yang menjadi tujuan utama dari BUMD tersebut adalah untuk memberikan kontribusi dan kerjasama dengan kontraktor yang menangani proses pengembangan lapangan gas abadi Blok Masela, Inpex Masela Ltd yang merupakan anak perusahaan Inpex Corporation dan Royal Dutch Sheel plc.
“Tujuannya untuk dapat melayani kontraktor Blok Masela yaitu Inpex dan juga Shell dan juga bidang usaha lainnya,” kata Direktur Utama PT. Tanimbar Energi Johana Lololuan di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Kamis (21/11/2019).
Ditetapkannya kepulauan Tanimbar sebagai lokasi operasional mega proyek LNG Blok Masela, dipastikan akan berdampak terhadap berbagai hal, untuk itu Tanimbar Energi sebagai BUMD wajib untuk memberikan kontribusi terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Pasti banyak isu terkait dengan Blok Masela, maka Tanimbar Energi juga merupakan bagian penting untuk dapat berproses dengan Inpex.
Menurut Johana, perusahaan ini memiliki program kerja yang terdiri dari program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Salah satu agenda dalam program kerja jangka pendek yang merupakan prioritas utama adalah memperjuangkan PI (participating interset) 10% kepada Provinsi Maluku.
“Prioritas untuk jangka pendek yang ditekankan di sini menyangkut participating interset (PI) 10%, sehingga kita lebih fokus kepada PI 10%, yang mana tingkat pendapatan 10% dari keuntungan Blok Masela kita harus perjuangkan,” katanya.
Ia yakin dengan memperjuangkan participating interset dapat meningkatkan pendapatan kesejahteraan masyarakat di kabupaten berjuluk doan-lolat tersebut. Karena Blok Masela tepatnya ada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, itu program pertama kita yang harus kita perjuangkan.
Sebagaimana diketahui, komposisi terbaru Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT. Tanimbar Energi telah dilantik oleh Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon pada tanggal 20/11/2019, dengan komposisi Komisaris Utama Petrus Fatlolon dan dibantu oleh dua komisaris lainnya yaitu, dr. Edwin Tomasoa mewakili unsur pemerintah daerah dan Daniel P. Amarduan tokoh masyarakat yang juga pernah menjabat DPRD periode 2014-2019.
Sedangkan komposisi dewan direksi terdiri dari Direktur Utama Johana Joice Julita Lololuan, Direktur Operasional Mathias Rony Andry Sany Naflalia dan Direktur Keuangan Karel Fredrik Gaus Basar Lusnarnera.
Bupati KKT Petrus Fatlolon pada saat melantik dewan direksi, mengharapkan dapat melakukan koordinasi dan komunikasi untuk memastikan, agar pemerintah pusat dapat menetapkan Tanimbar sebagai kabupaten penghasil, meskipun jarak antara kilang gas LNG dengan Kabupaten Kepulauan Tanimbar berjarak 84 mil laut.
“Direksi saya minta untuk diprioritas, memperjuangkan agar kabupaten kita ditetapkan sebagai kabupaten penghasil, tidak saja kabupaten yang kena dampak. Lakukan komunikasi dengan Kementrian ESDM,” pinta Fatlolon di Saumlaki. (MC MTB/Edwin/toeb)