Babongko Jajanan Langka di Padang

:


Oleh MC KOTA PADANG, Selasa, 14 Mei 2019 | 03:36 WIB - Redaktur: Tobari - 3K


Padang, InfoPublik - Babongko atau kue Bongko, nama jajanan ini memang terasa asing di telinga generasi milenial. Babongko merupakan jajanan khas yang hanya ada di bulan Ramadan. Jajanan yang sulit ditemukan, terutama di pasar maupun pusat-pusat kuliner yang menjual jajanan berbuka. 

Babongko terbuat dari tepung beras yang dibuat seperti bubur agak kental yang dicampur dengan air perasan pandan. Sehingga adonan ini menjadi berwarna hijau dan wangi. Setelah itu, adonan bubur hijau tersebut dibungkus dengan daun pisang dan dicampur dengan santan kelapa serta gula aren sebagai pemanis.

Adonan ini kemudian dikukus beberapa menit. Babongko cocok dimakan pada waktu berbuka, karena rasanya yang manis dan juga teksturnya yang lembut. 

Leni (45tahun) atau yang akrab dipanggil Mama Cilen, warga Palinggam, Kelurahan Pasa Gadang, Padang, masih mempertahankan tradisi dan cita rasa kue ini. Ia mengaku bahwa dirinya merupakan generasi ketiga dalam keluarganya yang membuat Babongko. 

Dulu neneknya, Ramiba yang membuat kue ini, kemudian diteruskan oleh ibu saya. Pada saat ibu saya melanjutkan, kue ini terkenal dengan nama ‘Babongko Uni Yo’.

“Kemudian sekarang saya yang melanjutkan. Kalau dihitung-hitung, keluarga kami sudah menekuni usaha ini sekitar 80 tahun,” kata Leni di kediamannya di Palinggam II, nomor 8, Padang, Senin (13/5/2019). 

Dalam sehari, Leni membuat 400 bungkus Babongko. Kue ini kemudian dijual di warung sekitar rumah dengan harga yang relatif terjangkau oleh kantong, yakni Rp5.000 per bungkus. 

"Banyak juga yang pesan langsung ke rumah. Paling kita cuma titip jual di empat warung sekitar Palinggam ini saja,” katanya. 

Leni mengerjakan Babongko di rumahnya yang terletak di pinggir sungai Batang Arau. Ia juga dibantu suami dan kedua anaknya. Ia bertekad akan tetap berjualan Babongko.

Selain untuk menambah penghasilan keluarga selama Ramadan, juga untuk mempertahankan jajanan warisan tiga generasi ini, karena hanya Leni satu-satunya yang membuat di Padang. 

Sementara, salah seorang pelanggan setia Babongko, Adek, mengatakan dirinya setiap Ramadan selalu membeli Babongko. Tiap hari saya selalu beli, rasanya manis dan segar. Selain itu kue ini lembut jadi tidak susah buat usus kita mencerna yang dari pagi berpuasa,” katanya. 

Sementara, Jerri (37), warga Gunung Pangilun juga mengaku tidak pernah absen membeli jajanan khas bulan puasa ini. 

"Dulu waktu kecil saya tinggal di daerah ini (Palinggam), jadi tiap Ramadan selalu makan Babongko. Sekarang saya selalu sempatkan ke sini untuk membeli, karena saya tidak ketemu di tempat lain,” ujar Jerri. (MC Padang/Rajo Alam/toeb)