:
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 26 April 2019 | 11:22 WIB - Redaktur: Juli - 616
Surabaya, InfoPublik - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mendukung kolaborasi internasional penelitian energi terbarukan tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Inggris di Ruang Sidang Utama Rektorat ITS 24-26 April 2019.
ITS ditunjuk sebagai tuan rumah oleh Global Challenge Research Fund (GCRF) melalui Queen Mary University of London (QMUL) Inggris. Gelaran ini dihadiri Prof Alan Drew dari QMUL selaku project leader dari GCRF.
“Workshop ini menghadirkan para peneliti dari Inggris, Indonesia dan Malaysia untuk melakukan kolaborasi internasional penelitian tentang produksi energi terbarukan dan penyimpanannya dari limbah biomassa,” ketua panitia workshop, Prof Dr Darminto MSc, Kamis (25/4/2019).
Dia mengatakan, workshop ini didukung GCRF untuk mengembangkan kolaborasi penelitian internasionalnya yang terjalin antara antara QMUL, Universiti Sains Malaysia (USM), dan RIKEN Nishina Center. “Termasuk pendanaan untuk penyelenggaraan workshop dan penelitian yang dilakukan nantinya semua dintanggung,” tuturnya.
Penelitian ini salah satunya akan dilakukan di wilayah Asia Tenggara, sehingga diharuskan menggandeng juga partner di Asia Tenggara. “Karena penelitian ini harus menggandeng perguruan tinggi di Asia Tenggara, maka RIKEN Nishina Center menggandeng perguruan tinggi di Indonesia yang sudah menjadi konsorsiumnya selama ini,” terang guru besar Fisika ITS ini
Darminto melanjutkan, RIKEN Nishina Center merupakan badan riset di Jepang. Terdapat lima perguruan tinggi di Indonesia yang telah membentuk konsorsium dan melakukan kerja sama dengan badan riset tersebut. Yakni ITS, Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). “Oleh sebab itu, kelima PTN tersebut ikut serta dalam workshop ini dan terlibat dalam penelitian,” ujarnya.
Darminto mengatakan, hasil dari workshop ini nantinya berupa proposal penelitian yang akan diajukan untuk mendapatkan pendanaan dari GCRF dalam skala besar. Selain itu proposal penelitian tersebut akan menghasilkan dampak dalam bidang pendidikan, pelatihan dan pengembangan, serta pengetahuan secara teknis. “Selain itu, nantinya juga akan memberikan akses terhadap fasilitas penelitian kelas dunia di Inggris,” tuturnya.
Darminto berharap dengan adanya workshop ini, muncul sebuah gagasan proposal yang diterima oleh pihak GCRF, sehingga kampus ITS dapat turut berpartisipasi dalam ajang kerjasama internasional. “Tentu ini membangun citra positif ITS dan mengejar cita-cita ITS sebagai World Class University,” tutupnya.
Sementara itu, menurut Prof Alan Drew, kolaborasi project penelitian dengan mitra perguruan tinggi di Indonesia ini merupakan kali pertamanya dilakukan oleh QMUL.
“Kami sudah banyak melakukan kerja sama penelitian dengan sejumlah perguruan tinggi di berbagai negara, dan ini kali pertamanya dengan perguruan tinggi di Indonesia,” jelasnya.
Ke depannya, ia juga berencana untuk menggandeng perguruan tinggi di Vietnam dan Thailand untuk pengembangan penelitiannya tersebut.
Penelitian tentang energi terbarukan ini sendiri merupakan project dari QMUL yang mendapatkan pendanaan dari Pemerintah Inggris yang disalurkan melalui GCRF. Selanjutnya, QMUL menggandeng sejumlah mitra perguruan tinggi di berbagai negara untuk mengembangkan penelitiannya tersebut. Termasuk dengan perguruan tinggi di Indonesia melalui RIKEN Nishina Center yang juga merupakan mitra riset QMUL. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-hjr)