Peserta HARSIARNAS Kagumi Banjarmasin Kota Tanpa Plastik

:


Oleh MC KOTA BANJARMASIN, Selasa, 2 April 2019 | 08:50 WIB - Redaktur: Kusnadi - 394


Bamjarmasin, InfoPublik – Seluruh peserta puncak peringatan Hari Penyiaran Nasional (HARSIARNAS) ke-86, yang dilaksanakan di Kota Banjarmasin, terlihat sangat kagum dengan keindahan dan keunikan sungai-sungai yang ada di kota ini. Bahkan, kekaguman mereka kian bertambah tatkala Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis menceritakan bahwa kota berjuluk seribu sungai ini merupakan kota pertama di Indonesia yang menerapkan pelarangan kantong plastik.

Dan ia menyatakan baru sadar bahwa pemberian tumbler yang dilakukan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina beberapa waktu lalu kepada dirinya, merupakan sebuah ajakan untuk lebih efisien dalam hal penggunaan plastik.

“Saya baru sadar bahwa ada gerakan yang disebut dengan gerakan 1000 sungai, 1000 tumbler, artinya tumbler ini tempat minum air bagi anak-anak SD, SMP dan SMA, dan diberikan untuk dibawa agar efisiensi dalam hal plastiK,” ucapnya, saat malam ramah tamah bersama seluruh komisioner Komisi Penyiaran Indonesia dan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina di Rumah Anno, Siring Menara Pandang, Banjarmasin, Senin (01/04).

Gerakan 1.000 sungai, 1.000 tumbler ini, lanjutnya, kini menjadi prototype bagi Menko Maritim karena H Ibnu Sina merupakan salah satu kepala daerah di daerah pesisir yang konsen dengan masalah penanganan sampah plastik.

Dalam peringatan puncak Hari Penyiaran Nasional ke-86, yang dilaksanakan di Siring Menara Pandang, Banjarmasin dan dihadiri langsung oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, juga diperlihatkan pertunjukan parade jukung bungas. Dimana jukung-jukung tersebut membuat atraksi membentuk berbagai macam formasi, mulai formasi dari bungai teratai hingga liukan naga.

Pertujukan tersebut digelar sebagai bagian untuk memperkenalakan salah satu destinasi wisata unggulan yang dimiliki kota ini. Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina pun menerangkan, di Indonesia belum ada kota berjuluk seribu sungai, dan dari 10 Bali baru yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, tidak satupun yang berbasis sungai. “Makanya Banjarmasin melamar menjadi Bali ke-11 nya,” katanya.

Ia berharap melalui kegiatan malam ramah tamah itu, para komisioner KPI bisa memberitahukan keseluruh pelosok nusantara bahwa di Indoensia terdapat satu kota sungai yang sangat layak untuk dikunjungi yakni Kota Banjarmasin.

“Tidak usah ke Bangkok atau ke Eropa untuk menikmati sungai-sungai yang indah di dunia, tetapi datanglah ke Banjarmasin, oleh karena itu kami ucapkan terima kasih sekali lagi kepada bapak dan ibu atas kehadirannya di Banjarmasin yang usianya satu tahun lebih tua dari Jakarta,” ucapnya.

Menyinggung tentang usahanya dalam pengurangan sampah plastik, mantan anggota DPRD Kalsel tiga periode ini pun menerangkan, dengan diberlakukannya Perwali Nomor 18 tahun 2016 tentang pelarangan penggunaan kantong plastik, maka dari 600 ton per hari sampah kota yang masuk ke TPA Basirih, Pemko Banjarmasin bisa mengurangi sampah plastiknya sekira 3 persen.

“Karena dari 600 ton itu, 15 persennya adalah sampah plastik dan dengan Perwali tersebut kita bisa mengurangi 3 persen dari 600 ton sampah tersebut, sehingga ini mendapatkan apresiasi dari Menko Maritim dan saya diberikan kesempatan untuk rapat bersama-sama dengan seluruh dirjen dan menceritakan tentang Banjarmasin yang sukses mengurangi kantong plastik,” tandasnya.(humpro-bjm)