Antisipasi Penularan DBD, Dinkes Garut Intensifkan Fogging Di Wilayah Perkotaan

:


Oleh MC Kab Garut, Selasa, 9 Februari 2016 | 08:21 WIB - Redaktur: Kusnadi - 542


Garut, InfoPublik – Dinas Kesehatan Kabupaten Garut saat ini terus mengintensifkan fogging di sejumlah wilayah yang rawan mucul kasus demam berdarah dengue (DBD). Di awal tahun 2016 ini, kasus DBD sudah muncul di beberapa daerah di Kabupaten Garut bahkan hingga wilayah selatan, namun tidak masuk dalam kategori mengkhawatirkan.

Kasi Pemberantasan Penyakit pada Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Hj Marlinda Siti Hana mengatakan tiga kecamatan yang terbesar kasus DBD adalah Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, dan Karangpawitan. Proses fogging sendiri dilakukan manakala terjadi kasus DBD yang menimpa lewat dari 7 orang.

“Kalau ada yang terkenan DBD, kita langsung dengan segera melakukan fogging dengan radius 100 meter dari lokasi kejadian. Semua kawasan, mau sawah, jalan, jamban, rumah dan lainnya kita fogging, karena kita tidak tahu dimana nyamuk penyebab DBD ini tinggal, namun kemampuan terbangnya secara teori 100 meter,” ujarnya, baru-baru ini.

Untuk awal tahun ini sendiri, Marlinda mengaku tengah menunggu laporan akan kejadian DBD yang terjadi di wilayah kabupaten Garut. Namun untuk kasus DBD yang terjadi di tahun 2015, jumlah penderitanya mencapai 337 orang.

“Untuk Garut kasus DBD masih ambang toleransi dan kita tidak menerima adanya kasus yang meninggal akibat DBD, dan semoga tidak ada. Tapi upaya yang kita lakukan saat menerima laporan adalah melakukan fogging, baik berdasarkan laporan ataupun permintaan, jadi tidak ada permintaan fogging yang tidak kita lakukan,” katanya.

Selain itu ia mengingatkan kepada masyarakat, khusunya anak muda untuk tidak nongkrong di lokasi yang berdekatan dengan air. Nyamuk penyebar DBD tidak bisa diprediksi kapan menggigit, walau secara teori dilakukan antara pukul 8 hingga 10.

“Siapapun dan dalam aktifitas apapun bisa terkena gigitan nyamuk penyebar DBD ini, sehingga harus hati-hati dan tidak sembarangan. Namun untuk fogging yang biasa kita lakukan mengacu pada teori aktifitas nyamuk penyebar DBD dimana berkeliaran diantara pukul 8 hingga 10,” ucapnya. (Mc Kab. Garut/Kus)