Pabrik Gula Harus Jamin Petani Tebu

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 3 Februari 2016 | 09:43 WIB - Redaktur: Tobari - 309


Semarang, InfoPublik - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) diminta Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP untuk membuat komitmen jaminan pembelian tebu petani. Selain itu, juga untuk menjaga penyerapan hasil panen, karena hal tersebut juga sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tani.

Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP menegaskan, jika nantinya sejumlah pabrik gula (PG) di Jawa Tengah yang selama ini mangkrak kembali dioperasikan, diharapkan para pengelola menerapkan manajemen yang modern. Tentunya, mereka harus bisa menjamin pembelian tebu petani.

“Saya inginnya melihat petani jual tebu itu, saat keluar dari pabrik turun dari truk dengan wajah sumringah, bergembira pulang bawa duit buat keluarga,” katanya saat menerima audiensi PTPN XI di ruang VIP Bandara Ahmad Yani, Senin (1/2) sore.

Terkait swasembada gula, Ganjar meminta instansi terkait seperti Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, dan juga PTPN untuk rembukan bersama membuat rencana aksi. Mulai dari pemetaan tanah guna penambahan luasan lahan hingga reaktivasi pabrik gula.

“Dari pemerintah nanti juga ikut mendorong dengan memberikan bantuan seperti bantuan bibit unggul, pupuk bersubsidi, hingga pendampingan penyuluh untuk menjaga kualitas rendemen,” tuturnya.

Direktur Utama PTPN XI Dolly P Pulungan menjelaskan, saat ini pihaknya siap membantu aktivasi sejumlah pabrik gula di Jateng yang selama ini sudah tidak beroperasi. Setidaknya ada empat PG di PTPN IX yang akan direaktivasi, bekerja sama dengan PTPN XI.

“Anggarannya sekitar Rp300 miliar untuk menghidupkan kembali empat PG di PTPN IX. Untuk langkah awal kami melakukan 60% modernisasi pabrik dan peningkatan kapasitas produksi secara bertahap,” bebernya.

Tak hanya itu saja, PTPN XI juga berencana menambah luasan lahan tebu sekitar 35.000-40.000 hektare. Selain itu juga menambah fasilitas electrified di setiap pabrik dengan sistem independent power plant (IPP) yang menggunakan bahan bakar dari ampas pengolahan tebu.

“Listrik yang dihasilkan mencapai 10 mega watt dan bisa kita jual ke PLN. Ya pokoknya dengan rencana yang sudah kami susun, kami perkirakan dalam tiga tahun semua PG yang kembali beroperasi bisa terus berkembang,” kata Dolly.  (humas jateng/Mcjateng/toeb)