Kampoeng Pintar Jepara Ingin Berdayakan Masyarakat

:


Oleh MC Provinsi Jawa Tengah, Rabu, 3 Februari 2016 | 09:35 WIB - Redaktur: Tobari - 511


Semarang, InfoPublik – Yayasan Kampoeng Pintar Jepara ingin ikut andil dalam memberdayakan dan mengembangkan potensi masyarakat di tingkat desa melalui program pelatihan teknologi informatika dan pembinaan kewirausahaan.

Pelatihan tersebut perlu dilakukan, karena seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka masyarakat dituntut lebih meningkatkan potensi diri.

“Tujuan Yayasan Kampoeng Pintar adalah, menjadikan pemuda sebagai motor penggerak SDM yang berkarakter, mandiri, dan berjiwa sosial,” kata Ketua Yayasan Kampoeng Pintar Jepara, Eko Santoso, saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP di ruang kerja gubernur, Senin (1/2).

Yayasan yang berdiri sejak 31 Januari 2015 itu, mempunyai program utama cerdaskan masyarakat Jepara atau Cemara, yang meliputi tiga tujuan strategis. Yaitu, menaungi untuk hidup menjadi lebih baik, mengorientasikan hidup untuk selalu berbagi, serta bersama membangun Jepara.

Dalam paparannya Eko menjelaskan, meski dengan sarana dan prasarana minim, keberanian dan semangat tinggi menjadi modal para pengurus yayasan untuk memberdayakan masyarakat.

Sampai awal 2016, sudah ada 25 desa yang tergabung dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi informatika yang diselenggarakan Kampoeng Pintar.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pemkab bagaimana mensinergikan program Kampoeng Pintar. Bahkan kami sudah mengumpulkan sekitar 30 komunitas yang bergerak dalam berbagai bidang, untuk ikut terlibat dalam kegiatan kami,” katanya.

Setelah mengikuti kursus komputer, kata dia, para peserta tidak hanya dapat menguasai ilmu komputer, tapi juga mampu menguasai teknik mengajar dan berkarakter yang baik.

Sehingga, ketika sudah bisa mengoperasikan dan menguasai teknologi informatika tingkat dasar serta aplikasi lainnya, mereka dapat menularkan ilmunya kepada peserta lain yang diajarinya.

“Kami akan membuat multilevel ilmu. Artinya kami mengajar hanya di tahap pertama, kemudian peserta tahap pertama mengajarkan ilmunya kepada peserta tahap kedua dan begitu seterusnya, sehingga kami mempunyai stok instruktur banyak,” katanya.

Dari sekitar 1.500 peserta kursus dasar komputer Kampoeng Pintar, kurang lebih 60% telah bekerja di hotel, restoran, dan bidang pekerjaan lainnya. Selain bekerja di perusahaan, peserta yang sudah lulus juga menjadi instruktur atau pengajar komputer bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Para peserta yang sudah lulus kadang dimintai tolong untuk mengajar komputer tetangga atau teman. Bahkan beberapa petinggi dan pejabat di Kecamatan Pakis Aji ada yang minta diajari komputer secara privat," bebernya.

Selain program Cemara, lanjut dia, Kampoeng Pintar juga mempunyai program kegiatan bidang ekonomi. Antara lain pembinaan wirausaha dan warung belajar di luar ruang (Warung Beruang) yang diikuti peserta dari berbagai komunitas dan lintas agama.

Eko menyebutkan, target Kampoeng Pintar adalah membuka lembaga kursus komputer berbasis kewirausahaan di semua desa, setiap desa mempunyai produk unggulan, serta menciptakan tenaga ahli bidang komputer sebanyak 7.200 orang per 20 desa selama satu tahun.

“Rencananya ini akan menjadi pilot project program nasional. Sedangkan target jangka pendek, pelatihan komputer dan pembinaan ekonomi dapat dilaksanakan di 100 desa pada akhir 2017,” imbuhnya.

Mendengar pemaparan itu, Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP meminta ketua dan pengurus Kampoeng Pintar memetakan desa yang akan mendapat pelatihan, potensi masing-masing desa, misal bidang pertanian dan UMKM.

Selain itu, Ganjar juga meminta pemetaan secara spesifik masyarakat yang akan menjadi sasaran pelatihan. Apakah anak, perempuan, pemuda, pengangguran, kades atau perangkat desa, pejabat, atau lainnya.

Ia mencontohkan, sebuah desa dengan potensi pertanian tinggi, namun kesulitan memasarkannya, sehingga harus ada pelatihan yang mampu mengolah dan memasarkan produk pertanian.

Terkait ilmu teknologi informatika, menurutnya, program itu sangat bagus. Sebab, setelah mengenal internet masyarakat bisa belajar otodidak dengan searching tentang cara mengolah hasil pertanian, membuat aneka makanan, menanam berbagai jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi, serta membuat beragam produk kerajinan.

“PR saya untuk Kampoeng Pintar Jepara adalah silakan membuat program, metode sekaligus metodologinya. Sehingga program akan berjalan baik dan target akan tercapai,” katanya. (Humas Jateng/Mcjateng/toeb)