Upaya Kemendikbudristek Tingkatkan Literasi lewat Sastra di Kurikulum dan Buku Bermutu

: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim (Foto: Dok Kemendikbudritek)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 21 Mei 2024 | 19:57 WIB - Redaktur: Untung S - 174


Jakarta, InfoPublik – Sejalan dengan tujuan utama Merdeka Belajar pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar peringatan Hari Buku Nasional (Harbuknas) 2024 yang dirangkai melalui peluncuran “Sastra Masuk Kurikulum”, aktivitas literasi, serta berbagi buku untuk masyarakat.

Peluncuran itu, menandai komitmen Kemendikbudristek dalam meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi murid, yang menjadi salah satu tujuan utama dari gerakan Merdeka Belajar. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengatakan peringatan Harbuknas tahun ini menjadi momentum penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka yang kini telah diterapkan secara nasional. Menurutnya, kehadiran sastra dalam pembelajaran telah berlangsung pada sebagian kelas namun terbatas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

“Melalui program itu, kami mendorong guru untuk memanfaatkan karya-karya sastra yang sudah dikurasi sebagai bahan ajar berbagai mata pelajaran, tidak hanya Bahasa Indonesia. Namun, guru tetap perlu mendampingi proses pembacaan yang dilakukan murid sehingga dapat menggali nilai-nilai yang terkandung dalam suatu karya sastra,” papar Nadiem, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (21/5/2024).

Menteri Nadiem juga menekankan kemampuan literasi lebih dari sekadar bisa membaca, tetapi mampu mengolah informasi dan memahami makna yang terdapat dalam suatu teks. “Kemampuan ini sangat diperlukan oleh anak-anak dalam tahapan pembelajaran dan menjadi bekal yang sangat berguna untuk kehidupan setelah menyelesaikan pendidikan formal,” jelas Nadiem.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, menambahkan penguatan sastra dalam pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka.

“Hal ini sebagai upaya untuk membangun kompetensi dan karakter murid, bukan hanya membaca, tapi juga daya nalar dan empati sehingga berdampak pada terwujudnya generasi berkarakter Profil Pelajar Pancasila serta meningkatkan kreativitas guru dan imajinasi murid,” tuturnya. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Sabtu, 1 Juni 2024 | 12:21 WIB
Wujudkan PAUD Berkualitas, Buklet Memahami Kurikulum Merdeka PAUD Diluncurkan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 28 Mei 2024 | 17:07 WIB
Dirjen Diktiristek Tindak Lanjuti Pembatalan Kenaikan UKT dan IPI
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 27 Mei 2024 | 20:37 WIB
Kurikulum Merdeka, Upaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan yang Berkeadilan
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 27 Mei 2024 | 15:23 WIB
Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 27 Mei 2024 | 15:16 WIB
Kemendikbudristek Tingkatkan Kapasitas Pengembang Kurikulum