Wamenkominfo Dorong Mahasiswa Manfaatkan Tren Transformasi Digital

: Wamenkominfo Nezar Patria (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Rabu, 24 April 2024 | 21:34 WIB - Redaktur: Untung S - 111


Jakarta, InfoPublik – Mahasiswa dan generasi muda didorong memanfaatkan tren transformasi digital global untuk meningkatkan talenta masing-masing melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) yang semakin masif di semua sektor demi Indonesia Emas 2045.

"Saya kira (transformasi digital) momentum untuk kita bisa menggenjot kekuatan tenaga kerja kita yang usia muda yang pada 2030-2045 memainkan peran sangat penting. Kalau kita gagal di situ, kita akan tetap menjadi negara yang apa yang disebut middle-income trap," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait Kuliah Umum Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas di Kampus STMM Yogyakarta, seperti dilansir pada Rabu (24/4/2024). 

Nezar Patria mengatakan, dengan menguasai teknologi terbaru, terutama AI, maka daya saing generasi muda Indonesia dengan negara lain akan semakin meningkat.

Terlebih, tiga sektor utama di Indonesia telah menerapkan tranformasi digital yaitu, sektor jasa keuangan, Kesehatan, dan asuransi. 

“Transformasi digital yang begitu pesat itu kita harapkan bisa berlangsung prosesnya secara inklusif jadi semua,” tuturnya.

Menurut Wamenkominfo transformasi digital di Indonesia didukung oleh konektivitas teekomunikasi dihampir seluruh wilayah Tanah Air.

Namun dia mengakui masih ada kendala kesenjangan digital berupa pemerataan aktivitas ekonomi digital di Indonesia.

“Konsentrasi pertumbuhan ekonomi digital ataupun transformasi digital itu terkonsentrasi di kota besar  saja. Ini masih menjadi tantangan yang luar biasa,” ungkap dia.

Kesenjangan, lanjut Nezar Patria, juga terjadi di tingkat global, terutama di negara berkembang wilayah Selatan (Global South).

Oleh karena itu, Indonesia terus aktif dalam forum global dan berusaha untuk memperkuat negara-negara Global South agar setara dengan negara Global North. 

“Kita harus berjuang bersama sejumlah negara untuk bisa mendapatkan digital inclusiveness yang lebih baik di tataran global, salah satunya dalam pengembangan teknologi artificial intelligence (AI),” jelas Wamenkominfo.

Prinsip inklusivitas ini menurutnya juga telah digaungkan oleh UNESCO dalam mengatur penggunaan teknologi terkini, termasuk AI.

"Dan salah satunya adalah semangat inklusifitas no one left behind, tidak ada negara yang tidak diikutsertakan karena transformasi digital ini berlangsung pada aras global dan akan memberikan dampak pada semuanya," tandas Nezar Patria.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 15:50 WIB
Starlink dipastikan Tak Dapat Insentif dari Pemerintah
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 15:16 WIB
Elon Musk Jadi Tamu Undangan World Water Forum ke-10
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 08:54 WIB
Menkominfo: Kemajuan Digital Perlu Perhatikan Aspek Pemerataan
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Sabtu, 18 Mei 2024 | 23:14 WIB
Gedung Baru Lengkapi Transformasi STMM "MMTC" Yogyakarta