Indonesia Fokus Usung Tiga Aspek Tata Kelola di Forum Global Etika AI

: Wamenkominfo Nezar Patria dalam UNSG’s High Level Advisory Body on AI di Slovenia (Humas Kominfo)


Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 5 Februari 2024 | 15:26 WIB - Redaktur: Untung S - 188


Jakarta, InfoPublik – Tiga aspek tata Kelola teknologi kercerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI), yakni aspek keberlanjutan, tata kelola dan inovasi dalam mengoptimalkan pemanfaatan kecerdasan artifisial, menjadi fokus yang diusung Pemerintah Republik Indonesia dalam UNSG’s High Level Advisory Body on AI di Slovenia.

“Pemerintah Indonesia sangat serius terhadap perkembangan dan pemanfaatan penggunaan AI. Hal ini sejalan dengan temuan AI Advisory Body’s mengenai masih adanya kekurangan dalam Tata Kelola AI secara global,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria, dalam keterangannya terkait kunjungan kerjanya menghadiri acara UNSG’s High Level Advisory Body on AI, di Brdo Congress Centre, Slovenia, pada Minggu (4/2/2024).   

Pada aspek pertama, yakni keberlanjutan, Wamenkominfo menyatakan, Indonesia memberikan perhatian pada tata kelola kecerdasan artifisial sebagai upaya menjembatani kesenjangan digital.

Selain itu tata Kelola AI dinilai penting dalam pembangunan untuk mempercepat kemajuan dalam mengimplementasikan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

“Di mana tidak ada seorang pun terutama negara-negara Global South atau Selatan-Selatan yang tertinggal," imbuhnya.

Pada aspek kedua, yakni tata kelola, Pemerintah Indonesia meminta kepada Badan Penasihat AI mengintensifkan pekerjaannya untuk mencari lebih banyak perspektif dan minat global tentang harapan negara-negara Selatan atau Global South terhadap penggunaan AI.

"Hal dimaksudkan sebagai sarana untuk memungkinkan tata kelola AI internasional yang menyeimbangkan pengembangan dan penghargaan yang saat ini terkonsentrasi pada penggunaan AI di antara sejumlah kecil pelaku sektor swasta di sejumlah negara, seperti yang dinyatakan dalam laporan sementara," jelas dia. 

Sedangkan pada aspek ketiga, yakni inovasi, Wamenkominfo mendorong agar Tata Kelola AI global berorientasi sebagai platform sumberdaya bagi negara-negara Global South. 

"Orientasi tersebut guna mengidentifikasi dan mengatasi tantangan struktural yang ada, seperti mengakses teknologi baru dan teknologi yang sedang berkembang untuk menciptakan lingkungan yang inovatif," jelas Nezar Patria.

Wamenkominfo menegaskan, Tata Kelola AI Global harus mempertimbangkan peran untuk memberdayakan negara Selatan-Selatan agar menjadi mitra yang setara dalam pengembangan teknologi.

Oleh karena itu, diperlukan upaya mengubah posisi yang selama ini hanya dipandang sebagai pasar atau pengguna teknologi melalui fasilitasi transfer pengetahuan dan transfer teknologi. 

Dia juga mengatakan, Indonesia sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh AI Advisory Body’s dan siap berperan aktif mendorong penggunaan AI yang inklusif dan bertanggung jawab.

“Kami siap untuk berkontribusi secara aktif dalam pengembangan Tata Kelola AI Global, serta menyambut baik inisiatif untuk memajukan kerja sama,” tandas Wamen Nezar. 

Dalam forum itu, Wamenkominfo Nezar Patria didampingi Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong dan Staf Ahli Menteri Kominfo Widodo Muktiyo.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 15:50 WIB
Starlink dipastikan Tak Dapat Insentif dari Pemerintah
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 15:16 WIB
Elon Musk Jadi Tamu Undangan World Water Forum ke-10
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 08:54 WIB
Menkominfo: Kemajuan Digital Perlu Perhatikan Aspek Pemerataan
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Sabtu, 18 Mei 2024 | 23:14 WIB
Gedung Baru Lengkapi Transformasi STMM "MMTC" Yogyakarta
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Sabtu, 18 Mei 2024 | 23:17 WIB
Ratusan Jurnalis Antusias Meliput World Water Forum ke-10 di Bali