GKSB BKSAP DPR RI Terima Kunjungan Kehormatan Dubes Kanada

: Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI - Parlemen Kanada yang dipimpin oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (GKSB) DPR RI Sari Yuliati menerima kunjungan Duta Besar Kanada, Jess Dutton/Foto: GKSB DPR RI


Oleh Wandi, Selasa, 5 Maret 2024 | 20:38 WIB - Redaktur: Untung S - 259


Jakarta, InfoPublik - Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI - Parlemen Kanada yang dipimpin oleh Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (GKSB) DPR RI Sari Yuliati menerima kunjungan Duta Besar Kanada, Jess Dutton. Dalam kunjungan itu kedua belah pihak membicarakan soal kerja sama di bidang kesetaraan gender dan energi terbarukan. 

"Kerja sama Indonesia dengan Kanada antara lain di bidang ekonomi, energi, kesetaraan gender, dan pertukaran budaya people to people," ungkap Sari di Nusantara III, Senayan, Jakarta, sebagaimana dilansir DPR RI, Selasa (5/3/2024).

Ia menekankan pentingnya peningkatan skill bagi para wanita, sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Kanada juga punya program konkrit dalam hal tersebut. 

"Untuk di bidang kesetaraan gender, Pemerintah Kanada mempunyai program konkret untuk meningkatkan skill buat wanita-wanita khususnya yang berada di taraf ekonomi menengah ke bawah," jelas Sari.

Dalam forum bilateral ini ia didampingi oleh Anggota GKSB DPR RI - Parlemen Kanada Darizal Basir, di sisi lain dari Kedutaan Besar Kanada di Jakarta ada First Secretary, Political and Public Affairs, Stuart Shaw dan Second Secretary, Development Cooperation Foreign Policy, Thida Souksanh.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kanada dimulai sejak ditandatanganinya persetujuan kedua negara untuk masing-masing membuka perwakilan diplomatik pada tanggal 9 Oktober 1952.  Secara historis hubungan kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1948, yaitu di tengah usaha Indonesia mencari dukungan politik serta pengakuan internasional di forum PBB atas kemerdekaannya yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.

Dalam hal itu, Jenderal McNaughton (Kanada) sebagai Presiden DK-PBB di tengah keadaan yang tidak menentu pada pasca-Perang Dunia II berperan dalam menentukan keberhasilan diadopsinya suatu resolusi yang pada akhirnya menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Dukungan Kanada terus berlanjut melalui program Colombo Plan 1950-an. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 09:30 WIB
Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 09:25 WIB
ACI Apresiasi Komitmen Bandara Soetta terhadap Aspek Keselamatan
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 09:10 WIB
Penetapan Standar Minimum Gaji Pelaut Indonesia Tengah Digodok
  • Oleh Wandi
  • Sabtu, 18 Mei 2024 | 20:59 WIB
Petugas Berjaga 24 Jam di Nabawi, Siap Bantu Jemaah Haji
  • Oleh MC KAB SOLOK SELATAN
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 09:03 WIB
Dikunjungi Wabup Solok Selatan, Pengungsi Sungai Manau Senang