Mantan Direktur Keuangan Amarta Karya Trisna Sutisna Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin

: Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri (Foto: Pasha Yudha Ernowo Infopublik/Youtube KPK)


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 4 Maret 2024 | 17:19 WIB - Redaktur: Untung S - 273


Jakarta, InfoPublik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjebloskan mantan Direktur Keuangan  PT Amarta Karya (AMKA) Trisna Sutisna (TS) ke lembaga pemasyarakatan (lapas) Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. TS merupakan terpidana dalam kasus proyek fiktif di PT AMKA.

“Jaksa Eksekutor KPK Andry Prihandono, telah selesai melaksanakan eksekusi badan dari Terpidana Trisna Sutisna dengan memasukkannya ke Lapas Klas I Sukamiskin,” ungkap Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya ke InfoPublik, Senin (4/3/2024).

Lanjut Ali, pidana penjara yang dijalani selama lima tahun dan empat bulan dikurangi masa penahanan termasuk wajib membayar pidana denda Rp1 Miliar. “Tambahan pidana untuk membayar uang pengganti yang dinikmati Rp1,3 Miliar,” paparnya.

Sebelumnya, Mantan Direktur Utama dan Direktur Keuangan PT Amarta Karya (Persero) Catur Prabowo (CP) dan Trisna Sutisna (TS), dijatuhi hukuman pidana penjara selama sembilan tahun dan lima tahun atas kasus korupsi proyek fiktif di PT Amarta Karya (Persero).

“Senin (5/2/2024) telah selesai dibacakan putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada PN Bandung dengan Terdakwa CP dkk,” jelas Ali.

Sambung Ali, CP dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam pasal 2 ayat (1) Undang-undang (UU) Tipikor jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Bekas direktur utama salah satu BUMN karya itu juga dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagaimana pasal 3 UU TPPU jo. pasal 65 ayat (1) KUHP.

“Pidana penjara selama sembilan tahun dan membayar denda Rp1 miliar subsidair delapan bulan kurungan serta tetap berada dalam tahanan. Selain itu, Catur dihukum untuk membayar uang pengganti Rp30,1 miliar," terang Ali

Ia juga menambahkan, untuk mantan Direktur Keuangan Amarta Karya Trisna Sutisna juga dijatuhi hukuman pidana penjara lima tahun empat bulan. “TS dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 UU Tipikor jo. pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. Selain pidana bui, TS turut dihukum membayar denda Rp1 miliar subsidair delapan bulan kurungan serta uang pengganti Rp1,3 miliar,” terangnya.

Sambungnya, tim JPU yang diwakili Kasatgas Penuntutan Gina Saraswati menyatakan sikap pikir-pikir atas putusan tersebut dalam waktu tujuh hari kedepan untuk menyatakan sikap kaitan langkah hukum berikutnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SIAK
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 09:37 WIB
Fokus Pelayanan Publik, Pemkab Siak: Cegah Tindak Korupsi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 20:01 WIB
KPK Periksa Sekjen DPR Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 18:39 WIB
KPK Sita Rumah Syahrul Yasin Limpo di Makassar
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 07:38 WIB
Pelayanan Publik Sesuai Regulasi, Pemkot Dumai Komitmen Cegah Korupsi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 22:31 WIB
Dua Saksi Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Anak Usaha Telkom
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 22:26 WIB
Dalami Kerja Sama Antam dan Loco Montrado, KPK Periksa Satu Saksi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 22:21 WIB
KPK Tahan Dua Tersangka Baru dalam Proyek Fiktif di Amarta Karya