Bansos sebagai Upaya Pemerintah untuk Menjaga Daya Beli Masyarakat

: Presiden Joko Widodo didampingi Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kanan) berbincang dengan warga penerima manfaat pada acara Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024). Dalam kesempatan tersebut Presiden memastikan Pemerintah akan menyalurkan bantuan 10 kilogram beras yang akan dibagikan hingga bulan Juni kepada 22 juta masyarakat Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/Spt.


Oleh Tri Antoro, Minggu, 4 Februari 2024 | 18:56 WIB - Redaktur: Untung S - 311


Jakarta, InfoPublik – Penyaluran Bantuan Pangan Beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan kepada masyarakat miskin dan rentan, merupakan salah satu langkah pemerintah dalam memitigasi kenaikan harga pangan yang terjadi di hampir semua negara, termasuk Indonesia.

Langkah intervensi tersebut untuk menjaga daya beli dan melindungi masyarakat dari dampak gejolak harga pangan. Dengan daya beli yang terjaga, konsumsi rumah tangga akan tetap tumbuh.

Hal itu ditegaskan oleh Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, saat dihubungi Minggu (4/2/2024) di Jakarta.

Lebih jauh Ari menjelaskan bahwa gejolak geopolitik mulai dari perang Rusia-Ukraina yang diikuti krisis politik di Timur Tengah yang berkepanjangan, menimbulkan dampak pada peningkatan harga komoditas pangan dunia. Hal itu diperparah dengan fenomena El Nino yang menimbulkan gangguan produksi pangan. Bahkan, BMKG dan beberapa Pusat Iklim Dunia memprediksi El Nino masih  terus bertahan setidaknya hingga awal 2024.

"Angka inflasi harga pangan di dunia mengalami kenaikan dan tentu dampaknya juga ke kita. Itu sejak tahun 2023 dan memang kerasa sekali," ujar Ari.

Karena itu pemerintah perlu mengeluarkan intervensi kebijakan untuk menjaga daya beli masyarakat, meredam inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui program Bantuan Pangan Beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risko Pangan.

Kedua program ini telah disalurkan kepada masyarakat sejak 2023. “Jadi kebijakan ini tidak ada hubungan dengan pemilu, karena sudah dilakukan pemerintah sejak tahun 2023, untuk membantu masyarakat miskin dan rentan dalam menghadapi berbagai risiko naiknya harga pangan,” ujar Ari.

Bantuan Pangan Beras adalah program pemerintah berupa penyaluran beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program itu merupakan salah satu pemanfaatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sesuai amanat Perpres 125 tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah.  Bantuan tersebut diberikan kepada masayrakat berpendapatan rendah yakni KPM berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kemenko PMK. Adapun besaran bantuan sebanyak 10 kg beras per KPM per bulan.

Bantuan Pangan Beras yang sudah disalurkan pada 2023 dilanjutkan pada 2024, mulai Januari hingga Maret 2024 kepada 22 juta KPM. Bantuan akan diperpanjang pada Mei sampai Juni dengan catatan APBN masih memungkinkan.

Penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat dilakukan melalui penugasan Badan Pangan Nasional kepada Perum Bulog berdasarkan amanat UU 18 tahun 2012 tentang Pangan dan Perpres 66 tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, di mana salah satu tugas fungsi Badan Pangan Nasional adalah menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan.

“Dengan demikian, kegiatan yang berurusan dengan pangan menjadi kewenangan Badan Pangan Nasional sesuai amanat UU dan Perpres tersebut,” ujar Ari.

Untuk memastikan program bantuan berjalan di lapangan, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di tanah air untuk melihat secara langsung proses penyaluran bantuan pangan itu kepada masyarakat.

“Presiden Joko Widodo ingin memastikan kebijakan perlindungan sosial yang telah diputus oleh beliau di rapat kabinet, betul-betul berjalan di lapangan. Seluruh masyarakat miskin dan rentan, yang tercakup penerima manfaat bantuan sosial ini, tidak ada yang terlewat,” kata Ari Dwipayana.

Sedangkan BLT Mitigasi Resiko Pangan akan mulai disalurkan di Februari 2024, sebesar Rp200 ribu per bulan.

Sasaran penerima sebanyak 18,8 Juta KPM dengan menggunakan acuan data penerima yang sama dengan BLT Elnino. Tahap I akan diberikan selama tiga bulan (Januari s.d. Maret 2024), Tahap II untuk tiga bulan berikutnya (April s.d. Juni 2024) akan menunggu hasil evaluasi pelaksanaan tahap I.

Ari menegaskan bahwa Bantuan Pangan Beras dan BLT Mitigasi Risiko Pangan bersumber dari dana APBN, sehingga setiap anggaran yang dialokasi dalam program ini telah melalui persetujuan bersama  antara Pemerintah dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Jadi, program ini bukan maunya Pemerintah sendiri, atau diputuskan oleh Pemerintah sendiri, tetapi sudah melalui pembicaraan dan persetujuan dengan DPR,” kata Ari.

Pada setiap kunjungan kerjanya, lanjut Ari, Presiden Joko Widodo tidak hanya melihat langsung penyaluran Bantuan Pangan Beras dan BLT Mitigasi Resiko Pangan, tapi juga melakukan kunjungan ke gudang-gudang Bulog, ke pasar-pasar, dan juga berdialog dengan petani. Kunjungan ke gudang Bulog untuk mengecek stok beras cadangan Pemerintah. Sedangkan, Presiden ke pasar-pasar untuk meninjau langsung ketersediaan dan harga sejumlah bahan-bahan pokok.

“Tidak jarang, ketika harga masih tinggi, Presiden menginstruksikan kepada Bulog untuk menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) di pasar-pasar,” ujar Ari.

Presiden Joko Widodo juga memiliki perhatian pada produksi pangan. Karena itu, Presiden berdialog dengan petani terkait dengan permasalahan-permasalahan di lapangan serta mendorong petani agar segera menanam di tengah mulainya musim hujan.

”Dengan menemui langsung petani, Presiden bisa mendengar secara langsung persoalan yang dihadapi petani, sehingga bisa direspon dengan kebijakan yang tepat,” tutupnya. (Toro/TR/Elvira Inda Sari)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Tri Antoro
  • Minggu, 19 Mei 2024 | 16:59 WIB
Presiden Jokowi ke Bali Buka KTT World Water Forum Ke-10
  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 22:16 WIB
Lantik Lima Pj Gubernur, Mendagri Ingatkan Kemajuan Wilayah
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Rabu, 15 Mei 2024 | 15:43 WIB
Presiden Saksikan Pengucapan Sumpah Anggota LPSK Periode 2024-2029
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 13 Mei 2024 | 13:24 WIB
Inflasi April 2024 di 3 Persen, Mendagri Minta Pemda Monitor
  • Oleh MC KAB BANGKALAN
  • Sabtu, 11 Mei 2024 | 17:02 WIB
Beri Bantuan Sosial di Bangkalan, Pj Bupati Apresiasi KSAL