Tingkatkan Pendapatan, Kemendagri Imbau Pemkab Identifikasi Inovasi

: Kepala BKSDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo. Foto: Kemendagri


Oleh Eko Budiono, Rabu, 17 Januari 2024 | 14:48 WIB - Redaktur: Untung S - 62


Jakarta, InfoPublik - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, mengimbau pemerintah kabupaten (pemkab) harus cermat dalam mengidentifikasi potensi inovasi.

Menurut Yusharto, identifikasi yang tepat  dapat menghasilkan nilai kematangan inovasi tinggi, sehingga hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) semakin baik.

Hal tersebut disampaikan Yusharto, melalui keterangan tertulisnya,  saat beraudiensi dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, di Jakarta, Selasa (16/1/2024). 

"Kami tidak menilai inovasi per inovasi, tetapi ekosistem inovasi. Untuk mencapai itu, kita harus mengetahui common enemy (musuh bersama) kita atau musuh bersama di Tulungagung untuk diselesaikan secara bersama-sama yang melibatkan lintas OPD (organisasi perangkat daerah)," kata Yusharto.

​​​​​​Pada kesempatan itu, Yusharto mengatakan bahwa permasalahan yang kerap dihadapi daerah, salah satunya adalah cara meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat, baik di bidang industri maupun pertanian.
​​​​​​​
Menurut Yusharto, untuk menjawab pertanyaan tersebut, pemkab sebaiknya mengidentifikasi potensi di daerahnya terlebih dahulu, baru kemudian dikembangkan melalui inovasi tepat.
​​​​​​​
Dalam konteks Pemkab Tulungagung, Yusharto menyarankan pemkab setempat memanfaatkan potensi pertanian dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam penyediaan benih maupun pupuk.

​​​"Mereka (pemilik UMKM) dikasih NIB (Nomor Induk Berusaha), sehingga mereka bisa menyediakan kebutuhan sebagai hulunya pertanian," jelasnya.

Keterlibatan pelaku UMKM tersebut, kata Yusharto, berarti pengembangan pertanian di wilayah Tulungagung tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas pertanian, tetapi juga tugas dinas perindustrian hingga dinas perhubungan.

"Demikian kita bersama-sama mengatasi common enemy kita, yaitu menjadikan pendapatan per kapita petani lebih baik yang dinilai dari nilai tukar petani," katanya.

Selain itu, Yusharto juga mengarahkan Pemkab Tulungagung untuk memperbarui inovasi yang penerapannya sudah lebih dari dua tahun.

Inovasi yang telah diperbarui itu dapat kembali diikutsertakan pengukuran IID supaya dapat meningkatkan ekosistem inovasi.

"Sebenarnya relatif banyak inovasi yang dilaporkan Kabupaten Tulungagung. Hanya saja, dalam proses pelaporan itu, beberapa indikator yang dimintakan untuk dipenuhi hampir 40 persen tidak terisi. Untuk itu, ke depan harus lebih hati-hati dalam penginputan data. Kami siap untuk mendampingi Kabupaten Tulungagung dalam meningkatkan inovasi," ujarnya.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB NAGAN RAYA
  • Rabu, 8 Mei 2024 | 14:16 WIB
Gelar Teknologi Tepat Guna Dorong Tumbuhnya Inovasi dan Kreasi Masyarakat
  • Oleh MC KOTA PADANG PANJANG
  • Jumat, 10 Mei 2024 | 10:10 WIB
Menilik Ragam Inovasi PKK di Tanah Hitam, Rumah Sehat Percontohan Tuai Pujian