Menko Polhukam Ingatkan Pentingnya Demokrasi

: Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan orasi ilmiah dalam wisuda periode ke-133 Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (17/12/2023). (Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar)


Oleh Eko Budiono, Senin, 18 Desember 2023 | 16:00 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 157


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa sebuah negara harus memerlukan demokrasi dan integrasi.

"Sebuah teori menyatakan negara membutuhkan dua hal yang bertentangan, tetapi sebetulnya dibutuhkan, yaitu demokrasi dan integrasi," kata Mahfud melalui keterangan tertulisnya, usai orasi ilmiah dalam acara wisuda periode ke-133 Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (17/12/2023).

Mahfud menuturkan di satu sisi, sebuah negara memerlukan demokrasi agar berbagai aspirasi masyarakat dapat tersampaikan atau ditampung.

Di sisi lain, lanjutnya, integrasi juga diperlukan agar sebuah negara menjadi kokoh.

Padahal, lanjut Mahfud, demokrasi dan integrasi merupakan dua aspek yang secara prinsip bertentangan. Sebab, demokrasi memberikan ruang kebebasan, sementara integrasi bersifat mengikat.

Masih dalam teori yang sama, Mahfud mengatakan jika suatu negara tidak mampu menciptakan harmonisasi antara keperluan demokrasi dengan integrasi, maka hal itu dapat berujung pada kehancuran negara itu sendiri.

Mahfud mencontohkan India yang pecah sebelum merdeka. Dahulu, negara yang berada di Asia Selatan itu bernama Hindustan Raya atau Hindia Inggris.

Ketika India akan diberikan kemerdekaan oleh Inggris, salah satu pemimpin India yakni Mahatma Gandhi menyuarakan demokrasi, dan ingin mendirikan negara Hindustan Raya yang besar menjadi negara demokrasi.

Pada saat itu, Mahatma Gandhi memiliki tujuan untuk menjadikan negara itu hidup berdampingan di tengah keberagaman agama maupun etnis.

Sayangnya, India tidak kuat dan pada tahun 1947 India pecah akibat perbedaan pandangan antara umat Islam di bagian selatan India.

"Itu terjadi pada tahun 1947, saat India dan Pakistan sama-sama merdeka," ujar Mahfud.

Berbeda halnya dengan Indonesia yang tidak terpecah, karena sebelum kemerdekaan, anak bangsa telah bersumpah yang dikenal dengan Sumpah Pemuda pada tahun 1928.


 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 22:16 WIB
Lampaui Izin Tinggal, Imigrasi Deportasi WNA
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Jumat, 17 Mei 2024 | 00:53 WIB
Galang Donasi Korban Bencana, UNP akan Gelar Konser Amal Pray For Sumbar
  • Oleh MC KAB MUSI BANYUASIN
  • Kamis, 16 Mei 2024 | 09:58 WIB
HMI Serasan Sekate Bakal Gelar Seminar Pilkada Damai, Pemkab Muba Dukung
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Sabtu, 4 Mei 2024 | 23:39 WIB
UNP Beri Pelayanan dan Keamanan Maksimal Selama UTBK-SNBT 2024
  • Oleh MC KAB AGAM
  • Jumat, 3 Mei 2024 | 19:49 WIB
Sekda Agam: Otda untuk Kesejahteraan dan Demokrasi
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Selasa, 30 April 2024 | 08:16 WIB
Perkuat Sinergi, KPK Beri Edukasi Perampasan Aset untuk Civitas Akademika UNP
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 29 April 2024 | 16:04 WIB
MWA Tetapkan Tiga Nama Bakal Calon Rektor UNP Periode 2024-2029
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Kamis, 25 April 2024 | 22:21 WIB
UNP Dan Ketua DPRD Mentawai Bahas Rencana Pembukaan PSDKU