Isi Kuliah Umum, Konjen RI di Filipina Tekankan Hubungan Bilateral dan Keketuaan ASEAN

:


Oleh Eko Budiono, Jumat, 14 April 2023 | 17:28 WIB - Redaktur: Untung S - 513


 
Jakarta, InfoPublik - Konsul Jenderal (Konjen) RI di Davao City, Filipina, Achmad Djatmiko menekankan pentingnya kerja sama bilateral dan regional dalam memajukan hubungan Indonesia-Filipina, serta kebijakan Luar Negeri Indonesia di Asia Tenggara (ASEAN).
 
Hal tersebut disampaikan Konjen Djatmiko, saat menjadi pengajar pada acara Kuliah Umum “3rd Ambassador’s Lecture Series” dengan tema
"Navigating Bilateral and Regional Cooperation: Indonesia in the Philippines and in ASEAN”, yang diselenggarakan di Holy Cross of Davao College (HCDC), Davao City, Kamis (13/4/2023).
 
Seperti dilansir laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jumat (14/4/2023), Konjen Djatmiko
juga memberikan kuis mengenai ASEAN kepada para hadirin, dan menyampaikan bahwa sebagai ketua ASEAN 2023, Indonesia akan menggelar acaranya di Jakarta dan Labuan Bajo.
 
Para hadirin sangat antusias dan aktif bertanya tentang topik yang dibahas. Mereka juga tertarik untuk memperdalam pengetahuan ASEAN yang sudah bertambah menjadi 11 anggota negara, yaitu Timor Leste sebagai negara yang baru diterima keanggotaannya di ASEAN sejak November 2022.
 
Menurut Konjen RI, acara itu sangat penting dalam meningkatkan pemahaman hubungan antara Indonesia dan Filipina serta mengembangkan kerja sama bilateral dan regional.
 
Selain Konjen RI, salah satu menjadi pengajar juga pada acara tersebut adalah H.E. Renato Pedro Villa, Assistant Secretary DFA for Mindanao yang membahas tentang hubunga bilateral Filipina dengan European Union di bidang perdagangan dan program perdamaian dan pembangunan di Bangsamoro Autonomous Region in Muslim Mindanao (BARMM).
 
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan makna tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” yang diciptakan Indonesia selama dalam rangka menjalankan perannya sebagai ketua ASEAN pada 2023.

“Kalau dilihat dari temanya itu ada dua elemen besar. Elemen pertama adalah ASEAN Matters, yaitu bagaimana Indonesia dan keketuaannya tetap menjadikan ASEAN relevan dan penting tidak hanya bagi rakyat Indonesia, tetapi juga rakyat ASEAN dan beyond,” kata Retno.

Melalui tema tersebut, Indonesia menginginkan ASEAN tetap memainkan peran sentral dan menjadi penggerak bagi stabilitas dan perdamaian kawasan.

Peran itu disebut Retno sangat penting, mengingat Indo-Pasifik adalah kawasan yang sangat strategis dan saat ini diwarnai dengan tingginya rivalitas di antara pengaruh-pengaruh besar.

“Kita ingin ASEAN memegang peranan yang sangat penting dengan menjadi lokomotif untuk menggerakkan agar Indo-Pasifik itu tetap menjadi kawasan yang damai dan stabil,” kata Retno.

Sementara terkait elemen kedua yakni Epicentrum of Growth, Indonesia ingin lebih mengkapitalisasi pertumbuhan ekonomi ASEAN yang selalu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dunia.

Beberapa bidang kerja sama yang akan dimajukan Indonesia untuk memperkuat kerja sama ASEAN antara lain adalah kesehatan, energi, pangan, serta keuangan.

Selain itu, Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia ingin memajukan pendekatan ekonomi dan kerja sama pembangunan di kawasan Indo-Pasifik.
 
Keterangan Foto: Konjen RI Achmad  Djatmiko saat menjadi pengajar pengajar pada acara “3rd Ambassador’s Lecture Series” yang diselenggarakan di Holy Cross of Davao College (HCDC), Davao City, Kamis (13/4/2023). Foto: KJRI Davao City