Indonesia - Selandia Baru Pantau Pembebasan Philip Mehrtens

:


Oleh Eko Budiono, Sabtu, 11 Maret 2023 | 09:44 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 197


Jakarta, InfoPublik - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, terus menjalin komunikasi dengan Menlu Selandia Baru, Nanaia Mahuta terkait proses pembebasan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

“Menlu RI dalam beberapa kesempatan berkomunikasi langsung dengan Menlu Selandia Baru, sama halnya antara Kemlu dan Kedutaan Besar Selandia Baru,” kata Juru Bicara Kemlu RI ,Teuku Faizasyah, melalui keterangan tertulisnya, dalam pengarahan media di Jakarta, Jumat (10/3/2023). 

Menurut Faizasyah, KBRI Wellington  terus memberikan informasi terbaru kepada pemerintah Selandia Baru terkait penyanderaan Mehrtens.

Selain melakukan komunikasi intensif, kata Faizasyah, pemerintah Indonesia juga memfasilitasi Kedubes Selandia Baru di Jakarta untuk memberikan akses perlindungan kekonsuleran bagi Mehrtens.

“Artinya, pada level hubungan antarnegara dan pemerintah, upaya bersama dalam menangani masalah kekonsuleran sudah kita lakukan. Indonesia yang mempunyai kewenangan juga terus menyampaikan informasi terkait pembebasan sandera tersebut,” tutur Faizasyah.

Sebelumnya, Mehrtens disandera sejak 7 Februari 2023  oleh KKB, sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

KKB pimpinan Egianus Kogoya juga membakar pesawat Pilatus milik Susi Air.

Sebulan sejak penyanderaan, Mehrtens menyatakan melalui rekaman video bahwa dirinya akan dibebaskan jika Indonesia memberikan kemerdekaan kepada bangsa Papua Barat, dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memediasi Indonesia dan Papua untuk memerdekakan warga Papua.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit dan tersebar di media sosial itu tampak pilot Mehrtens mengenakan jaket berwarna biru didampingi Kogoya dan anggota KKB lainnya yang membawa senjata laras panjang dan pendek serta senjata tradisional.

Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah (kanan) menyampaikan pengarahan media di Jakarta, Jumat (10/3/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)