:
Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 8 Desember 2022 | 14:15 WIB - Redaktur: Untung S - 202
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, berharap aparat kepolisian, detasemen khsusus (Densus) dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap jaringan teroris yang masih ada.
"Karena ternyata jaringan teroris masih ada meskipun secara kuantitatif sudah jauh menurun sejak tahun 2018 sampai dengan sekarang sudah jarang terjadi," kata Mahfud MD saat tinjau TKP Bom di Polsek Astana Anyar Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Pada kesempatan itu, Menko Polhukam Mahfud MD, meminta pengertian masyarakat jika aparat bertindak tegas supaya dimaklumi karena memang teroris itu masih ada.
"Karena-kadang ada yang nyinyir kalau aparat menangkap teroris dianggap sewenang-wenang. Kalau tidak ditangkap dibilang lalai," ujar Mahfud.
Menko Mahfud MD mengajak masyarakat kerja sama saling pengertian dan menjaga negara ini. Karena pemerintah melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya preventif, antisipatif dan frienditif.
Menurutnya, teroris itu musuh kemanusian, musuh bersama dan musuh semua penganut agama oleh karena itu harus hadapi bersama masalah itu.
"Ke depannya kita harus hati-hati, masyarakat juga terutama yang mengatasnamakan gerakan sipil supaya memaklumi. Karena kadangkala kalau kita melakukan tindak tegas lalu dibilang mengada-ngada, mengkriminalisasi. Tapi kalau sudah terjadi dibilang lalai oleh sebab itu, kita proposional menjadi negara ini secara bersama-sama," tegas Menko Polhukam.
Terkait peristiwa itu, Menko Polhukam mengatakan semua nanti akan terselesaikan yang terkait masalah keamanan, masalah penyelesaian kesehatan para korban, rehabilitas dan sosialnya dan semua itu sudah ada bidangnya yang mengatur hal ini. "Mari kita kerja sama bersama-sama, menghadapi masalah teroris itu," Pungkas Mahfud MD
Foto: Tayangan Kanal Youtube Kemenko Polhukam