Tangkal Hoaks, Bawaslu Tegaskan Pentingnya Kolaborasi

:


Oleh Eko Budiono, Kamis, 1 Desember 2022 | 09:06 WIB - Redaktur: Untung S - 263


Jakarta, InfoPublik - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menegaskan pentingnya kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, untuk menangkal potensi hoaks menyebar dalam pemilu.

Hal tersebut disampaikan Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, melalui keterangan tertulisnya dalam diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk penyusunan materi cek fakta, kelas cek fakta muda dan guru, pembuatan konten video dan materi prebunking, serta kegiatan puncak berupa Indonesia Fact-Checking Summit 2022, di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Menurut Lolly,  kolaborasi dengan banyak pihak, seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan AJI (Aliansi Jurnalis Independen), bisa dengan memproduksi konten informasi yang benar untuk disebarluaskan.

"Kerja sama tersebut harus dilakukan mengingat hoaks sering viral karena memuat informasi tidak benar," kata Lolly.

Lolly mengatakan tantangan pada Pemilu Serentak 2024, khususnya di media sosial, tidaklah banyak berubah karena regulasi yang digunakan masih sama.

Sementara itu, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Betty Epsilon Idroos menilai, kolaborasi KPU dengan banyak pihak dalam menangkal isu hoaks sangat penting.

Betty  mengatakan, KPU tidak mampu bekerja optimal melawan isu hoaks sendirian.

"Banyak sekali informasi yang tidak benar terhadap kami. Oleh karena itu, kolaborasi dengan banyak pihak sangatlah penting," kata Betty.

Sedangkan Ketua Presidium Mafindo Septiaji Eko Nugroho menyatakan, menjelang Pemilu 2024 hoaks politik semakin meningkat.

Hal itu berkaca pada Pemilu 2014 dan 2019 di mana hoaks banyak menyasar penyelenggara pemilu, partai politik, kandidat, dan pemilih.

"Pada 2019, hoaks politik mencapai 52,7 persen. Dua pemilu presiden plus Pilkada DKI 2017 itu menggambarkan tingginya produksi hoaks," kata Eko Nugroho.

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty di Jakarta, Rabu (30/11/2022). (Foto: ANTARA/Boyke Ledy Watra)