Festival Konstitusi dan Antikorupsi 2022 Digelar di Pontianak

:


Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 14 November 2022 | 15:07 WIB - Redaktur: Untung S - 537


Pontianak, Infopublik - Mahkamah Konstitusi (MK), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Universitas Tanjungpura (UNTAN) berkolaborasi menggelar Talkshow bertajuk “Pulih dan Kuat Bersama, Berdasar Pancasila, Konstitusi, dan Semangat Antikorupsi”.

Talkshow yang diikuti lebih dari seribu mahasiswa-mahasiswi kampus itu merupakan acara puncak dari rangkaian Festival Konstitusi dan Antikorupsi 2022, yang diselenggarakan di kampus UNTAN Pontianak.

Anwar Usman, Ketua MK menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya mensosialisasikan konstitusi dan mencegah korupsi yang tidak boleh terputus. “Upaya itu tidak boleh berhenti agar suatu saat Indonesia terbebas dari korupsi. Maka dari itu MK, MPR, KPK dengan menggandeng Universitas Tanjungpura bekerja sama melaksanakan kegiatan itu,” kata Anwar, dalam keterangan tertuilis yang diterima InfoPublik, Senin (14/11/2022).

Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pun mengatakan Indonesia akan menjadi negara yang besar jika memiliki pondasi yang kuat. “Kolaborasi melalui kegiatan seperti ini sebagai salah satu media membumikan pondasi bangsa dan memberantas korupsi. Terlebih Indonesia kini menjadi salah satu negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat”, ujar Jazilul.

Johanis Tanak, Wakil Ketua KPK menuturkan pentingnya membangun budaya antikorupsi. “Harapannya agar generasi penerus bangsa menjadi pribadi yang unggul, cerdas, inovatif, dan tentunya berintegritas. Sehingga bisa memberikan sumbangsih yang optimal bagi masyarakat, bangsa, dan Negara,” tutur Tanak.

Rektor UNTAN, Garuda Wiko mengatakan nasionalisme dan integritas mahasiswa berada di barisan paling depan dengan terus meningkatkan intelektualitasnya. “Moral force harus kita lengkapi dengan intelektual force supaya argumentasinya baik, tepat, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk mengubah kebijakan. Kta tentu ingin pengembangan peradaban yang berbasis pada Integritas,” pesan Garuda.

Sutarmidji, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, menyambut baik gelaran ini. Sutarmidji mengatakan dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan daerah saat ini dihadapkan adanya beberapa regulasi yang belum secara detil diatur. Selain itu, perlunya kecepatan pengesahan aturan dan penggunaan satu data untuk menghindari terjadinya korupsi.

“Ruang-ruang itu, yang harus kita perhatikan sehingga adanya lembaga-lembaga ini betul-betul berperan,” harap Sutarmidji.

Festival yang berlangsung selama dua hari ini, menggelar berbagai aktivitas yang melibatkan para sivitas akademika kampus, pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta masyarakat umum lainnya. Festival dikemas dalam berbagai kegiatan seru dan menarik diantaranya; diskusi kelompok terpumpun; talkshow Gen Z; bincang sore bersama para Juru Bicara lembaga, pentas seni, bazar, serta pameran.

Festival ini merupakan gelaran kelima yang sebelumnya, festival diselenggarakan di Universitas Hasanuddin pada 2016; Universitas Indonesia pada 2017; Universitas Sumatera Utara pada 2018; dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 2019.

Foto: Dok KPK