Wapres Ajak Santri Pegang Teguh Khittah Islahiyah

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 21 Oktober 2022 | 20:11 WIB - Redaktur: Untung S - 268


Jakarta, InfoPublik - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin meminta, seluruh kaum santri di tanah air untuk terus memegang teguh pada khittah atau pemikiran islahiyah dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, para santri dapat berkontribusi nyata pada bangsa Indonesia kelak. 

“Tugas kita (sebagai) santri adalah melakukan perbaikan-perbaikan, karena khittah santri itu khittah islahiyah seperti di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya,” kata Wapres Maruf Amin yang dikutip melalui keterangan pers pada Jumat (21/10/2022). 

Lebih lanjut, arti dari pemikiran tersebut adalah langkah santri dalam berkarya bukan untuk mencari kedudukan atau kemuliaan tetapi semata-mata untuk melakukan perbaikan. Adapun kedudukan dan kemuliaan yang nantinya turut didapat harus diyakini sebagai hadiah saja dari segala perjuangan yang telah dilakukan.

“Oleh Allah Swt biasanya, kalau orang berjuang secara benar, tangguh, selain diberikan pahala di akhirat tapi juga (diberikan) buah yang dapat dipetik di dunia (misalnya berupa kedudukan atau kemuliaan),” terangnya.

Sehingga, tegas Wapres, santri harus memahami bahwa segala kedudukan dan kemuliaan yang mungkin didapatkan di dunia ini bukan merupakan tujuan. Tujuan para santri adalah terus melakukan perbaikan dalam hal apapun.

“Santri memang tidak pernah mencari (kedudukan dan kemuliaan), tetapi santri siap menerima tugas apapun kalau itu dipercayakan. Bisa sebagai presiden, wapres, menteri, atau gubernur,” ujarnya.

Lebih jauh pada kesempatan itu, Wapres juga berpesan kepada para santri agar terus mempertahankan 3 (tiga) prinsip dasar, yang selama ini menjadi landasan kaum santri dalam berkiprah baik sebelum maupun saat mengisi kemerdekaan.

Pertama, sebut Wapres, para santri harus terus memegang teguh slogan “cinta tanah air adalah sebagian dari iman”.

"Karena itu, santri (selalu) siap melakukan apa saja untuk membela, mempertahankan, dan memperjuangkan bangsa dan negara,” tuturnya.

Kedua, lanjut Wapres, santri harus memegang teguh mitsaq (kesepakatan) dalam bernegara. Sebab, terbentuknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, karena adanya kesepakatan dari para pendiri bangsa.

“Saya menyebutnya sebagai kesepakatan nasional. Kesepakatan nasional inilah yang (harus) terus dipegang,” ujar Wapres.

“Karena itu kita menolak segala bentuk ideologi lain, bentuk negara yang lain. Karena apa? Karena itu menyalahi kesepakatan,” imbuhnya menegaskan.

Ketiga, Wapres menyebutkan bahwa santri harus terus menjadi pemakmur bumi. Adapun salah satu caranya adalah dengan mengembangkan ekonomi melalui pertanian, perkebunan, pertambangan, atau perindustrian.

“Untuk bisa mengembangkan bumi itu membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya santri dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bisa mewujudkan tugas memakmurkan bumi,” pungkasnya.

Foto: BPMI Setwapres