Hadiri Sidang Umum PBB 2022, Indonesia Paparkan Lima Poin Penting

:


Oleh Eko Budiono, Selasa, 13 September 2022 | 09:52 WIB - Redaktur: Untung S - 2K


Jakarta, InfoPublik - Pemerintah  membawa lima poin penting yang disiapkan untuk rangkaian pertemuan dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (SMU PBB) 2022 yang berlangsung mulai 13 September di New York, Amerika Serikat.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Tri Tharyat, melalui keterangan tertulisnya yang diterima InfoPublik, Selasa (13/9/2022).

Menurut Tri, lima poin utama dalam misi Indonesia di SMU PBB, yang pertama yakni presidensi G20 Indonesia serta persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Pulau Bali.

Menteri Luar Negeri (Menlu RI), kata Tri, berencana untuk melakukan pertemuan bilateral dengan seluruh mitra dari negara-negara G20 di sela-sela acara tersebut.

“Juga dengan para Menlu ASEAN terkait rencana keketuaan Indonesia di ASEAN 2023,” kata Tri.

Misi kedua pemerintah RI yakni terkait penguatan multilateralisme.

“Kita selalu konsisten tegaskan multilateralisme. Kenapa, karena seperti saya singgung di awal tadi, kecenderungannya sekarang ini pendekatan unilateral dengan pendekatan take it or leave it  dan tidak ada spirit inklusivitas di dalam proses multilateral,” paparnya.

Selanjutnya, Indonesia ingin mendorong kembali peran penting PBB dalam penanganan tantangan-tantangan global, seperti pandemi, pemulihan ekonomi, serta perubahan iklim.

Adapun misi keempat yang dibawa Indonesia ke SMU PBB pada tahun ini merupakan isu yang sejalan dengan prioritas Indonesia dalam presidensinya di G20, yakni terkait penguatan arsitektur kesehatan global.

"Dan yang terakhir tentunya upaya penyelesaian sengketa secara damai,” kata Tri.

Sidang Majelis Umum PBB pada 2022 ini mulai dibuka pada Selasa (13/9/2022), di mana pertemuan-pertemuan tingkat tinggi akan mulai berlangsung pada 20 September. Tema yang diangkat pada tahun ini yakni A Watershed Moment: Transformative Solutions to Interlocking Challenges. 

Foto: Ilustrasi sidang PBB di New York, Amerika Serikat. Foto: ANTARA/HO Kemlu RI