Dua Kepala Negara Curhat ke Presiden Jokowi

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 11 Maret 2022 | 15:59 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 354


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dihubungi oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida membahas masa depan global yang penuh dengan ketidakpastian. 

Kedua kepala negara itu, kata Presiden, mengakui banyak peristiwa skala global yang terjadi pada beberapa waktu belakangan sulit diprediksi. Akibatnya, mempengaruhi sejumlah aspek dari mulai sosial hingga perekonomian di kedua negara mau tersebut. 

"Dua hari yang lalu Kanselir Jerman Olaf Scholz hubungi saya. Saya berbicara banyak ya kira-kira tentang masa depan global yang penuh Ketidakpastian. Dan kemarin telepon lagi Perdana Menteri Jepang menyampaikan hal yang sama," kata Presiden Jokowi pada Dies Natalis UNS ke-46 pada Jumat (11/3/2022). 

Ketidakpastian global itu disebabkan oleh disrupsi 4.0, pandemi wabah global COVID-19, dan kini yang terbaru adanya ketegangan Ukraina dan Rusia, dan eskalasinya meningkat menjadi perang. 

Atas kejadian itu, tambah Presiden, kedua kepala negara maju itu mengaku bimbang dalam menghadapi kondisi. Dan diduga semua negara lain juga mengalami hal yang sama terhadap ketidakpastian yang terjadi. 

"Tambah pusing kita semuanya. Pusingnya belum selesai akibat pandemi, tambah lagi ada perang sudah bertubi-tubi," kata Presiden. 

Dampak dari ketidakpastian global itu akan berimbas pada sejumlah sektor. Diantaranya adalah kelangkaan kontainer yang menyebabkan harganya menjadi sangat mahal. Terjadi kenaikan harga kontainer hingga berlipat-lipat. 

Lalu, kelangkaan pangan yang menyebabkan sejumlah komoditas menjadi naik secara signifikan. Hal itu terjadi pada komoditas gandum dan kedelai yang harganya melambung sangat tinggi dalam beberapa waktu belakangan. 

Kelangkaan energi menyebabkan harga minyak dunia menjadi melonjak signifikan. Dari mulai sekitar USD60 kini harganya sudah mencapai di kisaran USD115. 

"Semuanya menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi. Hal yang dulu tidak kita perkirakan, kini semuanya muncul semuanya," tutur Presiden. 

Dalam menyikapi sejumlah ketidakpastian yang kerap muncul tanpa diduga, kini pemerintah lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan negara. Dengan begitu, setiap program yang dilaksanakan dapat menjadi solusi atas semua tantangan yang datang ke tanah air. 

"Kita bisa menjalaninya mengelola keuangan dan mengendalikan konflik dengan baik Kalau dibandingkan dengan negara-negara lain," pungkas Presiden.