Kemhan RI Sambut Baik Rencana Kerja Sama dengan Prancis

:


Oleh Yudi Rahmat, Kamis, 10 Februari 2022 | 19:20 WIB - Redaktur: Untung S - 201


Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menyambut baik rencana pengembangan mekanisme kerja sama 2+2 antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan kedua negara, guna peningkatan hubungan bilateral.

Hal itu terungkap, saat Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis, H.E. Mrs. Florence Parly, beserta delegasi di Kemhan, Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Dalam pertemuan bilateral itu, kedua delegasi membahas peningkatan kerja sama pertahanan antara kedua Negara, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan pertahanan bilateral antara Indonesia dan Prancis di masa mendatang.

“Kami membahas secara mendalam beberapa hal, sebagaimana diketahui Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama pertahanan cukup lama sejak 1950," kata Menhan Prabowo.

Menurut Menhan Prabowo, saat ini, status hubungan bilateral Indonesia dan Prancis di bidang pertahanan berada dalam status tertinggi, yaitu telah menandatangani Persetujuan Kerja sama Pertahanan/Defence Cooperation Agreement (DCA) pada 28 Juni 2021.

"Tentunya itu butuh ratifikasi dari parlemen kita untuk bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Menhan Prabowo.

Menhan Prabowo mengatakan, Indonesia dan Prancis telah menjalin kerja sama pertahanan yang kuat, khususnya di bidang alat utama sistem senjata (alutsista).

Sedangkan, kerja sama pertahanan di bidang pendidikan dan pelatihan antara lain kegiatan program pertukaran kunjungan; rencana kunjungan marinir Indonesia ke Kaledonia Baru, lebih dari 300 personel militer Indonesia telah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan di Prancis. Program pendidikan yang dilaksanakan di Prancis pada 2021 adalah pendidikan setingkat Seskoad dan Sekolah Spesialisasi AL.

Dalam keterangan resmi laman Kemhan RI, mengungkapkan  pertemuan bilateral antara Kemhan RI dan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis ini diakhiri dengan penandatanganan beberapa Perjanjian kerja sama yang disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan kedua negara.

Perjanjian kerja sama tersebut antara lain kontrak pembelian 6 pesawat tempur Rafale antara Kabaranahan Kemhan RI dengan Dassault, sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.

Selanjutnya, MoU kerja sama di bidang research and development kapal selam antara PT PAL dengan Naval Grup, MoU kerja sama Program Offset dan ToT antara Dassault dan PT DI, MoU kerja sama di bidang telekomunikasi antara PT LEN dan Thales Group, dan kerjasama pembuatan munisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.

Sementara itu, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis H.E. Mrs Florence Parly mengatakan kunjungannya mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Menhan Prabowo Subianto tentang berbagai program alutsista yang ingin dikembangkan Indonesia dengan dukungan Prancis dan industri pertahanan Prancis yang profesionalisme dan kualitasnya diakui di seluruh dunia.

Prancis bertekad mendukung secara aktif program-program strategis besar Indonesia dan mendukung pengembangan industri pertahanan Indonesia yang solid.

Menurut Menteri Parly, Indonesia yang menjatuhkan pilhan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis.

"Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan itu merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly.

Sumber foto: Biro Humas Kemhan