Jurnalis Bantu Pemerintah Menyampaikan Informasi Akurat Terkait COVID-19 

:


Oleh Tri Antoro, Jumat, 29 Oktober 2021 | 21:34 WIB - Redaktur: Untung S - 221


Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo mengapresiasi upaya jurnalis atau insan pers dalam menyampaikan informasi yang akurat terkait penanganan wabah global COVID-19. Sehingga, masyarakat luas memahami berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa waktu belakangan. 

"Telah membantu pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 selama hampir 2 tahun ini.  Dengan menyampaikan informasi yang akurat," kata Presiden Joko Widodo ketika membuka Kongres ke-6 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang ditayangkan secara virtual melalui kanal akun YouTube Sekretariat Presiden (Setpres) pada Jumat (29/10/2021). 

Dalam beberapa waktu belakangan ini, para jurnalis telah membantu pemerintah memberikan informasi terkait dengan penanganan pandemi kepada khalayak luas. Sehingga, bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah global COVID-19. 

Bantuan ini, lanjut dia, sangat penting dilakukan pada beberapa waktu yang lalu. Sebab, informasi yang berkaitan tentang pandemi sangat banyak beredar di berbagai kanal komunikasi di ruang digital. Baik dalam bentuk positif, maupun negatif di berbagai kanal komunikasi. 

Bisa dikategorikan informasi yang beredar di berbagai kanal ruang digital sebagai Infodemi. Artinya, banyak informasi negatif dan positif yang beredar dari para pengguna ruang digital maupun pemangku kepentingan lainnya. 

"Masyarakat dibanjiri berbagai informasi terkait infodemi datang dengan cepat dengan jangkauan masif. Tapi dampaknya halnitu tidak kalah dahsyat dibandingkan pandemi itu sendiri," kata Presiden. 

Dengan memberikan pemahaman, tentunya akan membangkitkan optimisme kepada masyarakat untuk senantiasa bangkit dari keterpurukan wabah global ini. Sehingga, tumbuh harapan-harapan yang mampu mendorong seluruh lapisan masyarakat kembali beraktivitas produktif kembali. 

"Menjaga situasi tetap jernih membangkitkan yang optimisme dan harapan dalam masyarakat.  Journalisme tidak sekedar fakta tetapi juga memperhitungkan dampaknya.  Tidak sekedar good journalism tetapi juga wise journalism," katanya. 

Foto: Tangkapan Layar Setpres BPMI