BIG Pacu Realisasi UNGEGN Division Workplan 2019-2020

:


Oleh Taofiq Rauf, Rabu, 5 Mei 2021 | 15:42 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 355


Jakarta, InfoPublik – Selama tahun 2019 hingga tahun 2020, Asia South-East (ASE) Division telah berupaya merealisasikan United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) ASE Division Workplan 2019-2020 yang telah disepakati pada Pertemuan ASE Division ke-7.

Demikian dikatakan Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar (IGD) Badan Informasi Geospasial (BIG) Mohamad Arief Syafii yang juga Chairman Asia South-East (ASE) Division periode 2018-2022, melalui siaran persnya yang diterima InfoPublik, Rabu (5/5/2021).

“Sejauh ini, ASE Division telah mengembangkan halaman web ASE Division dan platform kolaboratif untuk mendukung pertukaran data regional antar anggota ASE Division dalam pembaharuan dan pengembangan regional map, regional gazetteer, dan generic term,” papar Arief.

Pertemuan UNGEGN) Session 2 resmi dibuka pada tanggal 3 Mei 2021 di New York AS. Kegiatan yang berlangsung hingga tanggal 7 April 2021 mendatang tersebut digelar secara virtual dikarenakan pandemi COVID-19.

Tema yang diangkat pada UNGEGN 2021 adalah “Geographical Names Supporting Sustainable Development and Management of the Pandemic”.

UNGEGN ASE Division merupakan organisasi yang bergerak dalam penyelenggaraan standarisasi nama rupabumi dan merupakan salah satu dari 24 divisi linguistik/geografis yang berada dibawah naungan UNGEGN.

ASE Division memiliki total 12 anggota, yaitu Indonesia, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Srilanka, Thailand, dan Vietnam.

UNGEGN menjadi forum dimana para pakar dapat belajar sekaligus berbagi norma dan praktik terbaik, serta perkembangan dalam administrasi dan standarisasi nama rupabumi.

Pertemuan ini juga menekankan peran UNGEGN sebagai fasilitator dalam pelestarian warisan budaya dan mendukung Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Arief juga melaporkan rencana pelaksanaan Pertemuan ASE Division ke-9 pada tahun 2021 dan Webinar on the Local Language in the ASE Division untuk mendukung pembuatan Estimated Distribution Language Map.

“Karena situasi pandemi COVID-19, pertemuan ASE Division akan diselenggarakan secara virtual,” tutur Arief.

Selain pertemuan ASE Division, kegiatan pelatihan dan seminar internasional tentang toponimi juga terkena dampak dari pandemi COVID-19. Semula kegiatan akan digelar di Bali, akan tetapi karena situasi pandemi yang belum kunjung mereda, penyelenggaran kegiatan secara luring akan ditinjau kembali.

Dalam agenda selanjutnya beberapa paparan akan disampaikan oleh delegasi Republik Indonesia terkait capaian dan kegiatan penyelenggaraan nama rupabumi, khususnya di Indonesia. Hal ini merupakan merupakan salah satu bentuk peran aktif BIG sebagai National Geographical Names Authority.

BIG tentu saja akan melibatkan kementerian/lembaga terkait dan pakar toponimi dalam menjalankan peran aktifnya sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nama Rupabumi.

Delegasi Republik Indonesia untuk pertemuan UNGEGN 2021 dipimpin oleh Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan alternate adalah Duta Besar RI untuk PBB dan Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar. Sedangkan anggota rombongan lainnya adalah Kepala Pusat Pemetaan Rupabumi dan Toponim, Koordinator Toponim dan Verifikasi IG Partisipatif  serta perwakilan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York.

Pertemuan ini juga diikuti oleh delegasi pasif Republik Indonesia yang mengikuti sidang melalui platform UN Web TV. Delegasi pasif terdiri atas perwakilan dari Kementerian Luar Negeri,  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian PPN/ Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BIG, Direktorat Topografi AD serta Pakar Toponimi.

(PPRT/MN)