DPR Apresiasi Langkah Pemerintah Tiongkok Vaksinasi WNA

:


Oleh Wandi, Rabu, 14 April 2021 | 04:38 WIB - Redaktur: Untung S - 127


Jakarta, InfoPublik - Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA), menginformasikan, telah melakukan suntikan vaksin COVID-19 tahap kedua di areal Museum Seni Chaoyang Park, Beijing, Senin lalu (12/4/2021). Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Azis Syamsuddin, mengapresiasi sikap Pemerintah Tiongkok yang mengedepankan warga negara asing (WNA), khususnya warga beragama Islam untuk menerima suntikan vaksin COVID-19 tahap kedua.

“Kami (DPR RI) mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah Tiongkok. Kami juga berharap, warga muslim khususnya dari Indonesia supaya mengikuti aturan yang diberikan berdasarkan edaran dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok," ungkap Azis dalam siaran persnya kepada InfoPublik, Selasa (13/4/2021).

Ia berharap agar Pemerintah Indonesia turut memberikan bantuan vaksinasi mandiri untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikenakan biaya sebesar 180 yuan atau setara sekitar Rp401.000. Berdasarkan informasi yang diterimanya, terdapat dua dosis vaksin buatan Sinopharm yang harus dibayar. Terlebih lagi, ini perlu dibuat atas pertimbangan datangnya bulan suci Ramadan.

“Jika dikalkulasi, nilainya cukup besar. Ini juga penting manjadi perhatian Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI di Beijing). Perlu adanya campur tangan Pemerintah agar program vaksinasi di luar negeri juga dimanfaatkan WNI," imbuh Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu.

Lebih lanjut, khusus di dalam negeri, dirinya menginginkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera mempercepat vaksinasi COVID-19 khususnya kategori prioritas lanjut usia (lansia). Tahap ini harus terealisasi dengan baik di April 2021. Tidak hanya itu, Kemenkes diharapkan membuka sentra vaksinasi di berbagai lokasi strategis di Indonesia.

Pasalnya, pada data yang dihimpun oleh Kemenkes hingga 11 April 2021, vaksinasi lansia baru mencapai kurang lebih sekitar dua juta jiwa. Angka ini lebih rendah ketimbang petugas publik yang sudah mencapai angka 6,5 juta. Ditambah lagi pada Bulan Ramadan, mengakibatkan mobilitas masyarakat meningkat. Hal ini berimplikasi pada meningkatnya paparan virus COVID-19 pada lansia.

"Cara ini (sentra vaksinasi-red) bisa menjadi solusi untuk mengakselerasi vaksinasi lansia agar sesuai target. Maka jangan hanya terfokus pada satu titik. Sebar sentra-sentra vaksinasi di seluruh Indonesia untuk memudahkan lansia mendapatkan vaksinasi di tempat tinggal yang terdekat," tegas Azis.

Melalui pernyataannya, DPR RI mendorong Kemenkes untuk meningkatkan partisipasi para lansia agar datang melakukan vaksinasi demi melindungi diri mereka dan orang-orang terdekat. Ia mengingatkan penyebaran sentra vaksinasi di titik strategis tidak boleh disepelekan untuk mencegah lonjakan kasus dan dampak ke depannya. Maka jemput bola lebih penting daripada sekadar menunggu. (Foto: Istimewa)