Kapolri Ungkap Kronologi Penyerangan di Mabes Polri

:


Oleh Jhon Rico, Rabu, 31 Maret 2021 | 22:20 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 532


Jakarta, InfoPublik- Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kronologi penyerangan yang terjadi di Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri).

Kapolri menyatakan jika terduga teroris berjenis kelamin wanita tersebut berjalan dan masuk ke Mabes Polri melalui pintu belakang. Wanita tersebut kemudian mengarah ke pos gerbang utama yang ada di Mabes Polri.

Ia sempat menanyakan di mana keberadaan kantor pos dan diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos.

Namun, dia kembali lagi ke pos jaga dan melakukan penembakan sebanyak enam kali terhadap anggota. Dua kali tembakan kepada anggota yang ada di dalam pos, dua kali yang ada di ruangan dan dua tembakan ke anggota yang ada di belakangnya.

“Sekitar pukul 16:30 WIB, telah kita lakukan tindakan tegas terhadap pelaku teror yang mencoba melakukan aksi di Mabes Polri," kata Kapolri dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (31/3/2021).

Setelah dilakukan pemeriksaan identifikasi dan sidik jari, diketahui terduga teroris berinisial ZA (25) yang beralamat di jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.

"Kemudian dari hasil profiling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal, ISIS," terang dia.

Hal ini dibuktikan dari postingan pelaku. Termasuk temuan beberapa barang bukti yang dibawa pelaku saat melakukan penyerangan seperti map berwarna kuning yang berisikan amplop bertuliskan kata- kata tertentu.

Selain itu juga dari isi instagram terduga pelaku yang baru dibuat, diketahui telah pamit kepada keluarga melalui whatsapp grup.

"Saya telah perintahkan kadensus untuk mendalami dan mengusut tuntas terhadap kemungkinan adanya kelompok jaringan yang terkait dengan tersangka ini," ujar Kapolri.

Kapolri memastikan bahwa kejadian ini tidak berpengaruh terhadap layanan yang dilakukan Polri kepada masyarakat.

"Dalam kesempatan ini, saya sampaikan kepada rekan- rekan untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun demikian tingkatkan kewaspadaan dan sistem pengamanan baik di Markas Komando maupun pada saat melaksanakan tugas di lapangan," tegas dia.

Perakit bom Gereja Katedral Makassar ditangkap

Pada kesempatan ini, Kapolri pun mengungkapkan jika pihaknya juga telah menangkap otak dari perakitan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Ada 13 tersangka yang berhasil di ringkus oleh Densus 88 Mabes Polri.

"Sampai dengan hari ini sudah kita amankan 13 orang. Dimana satu orang atas inisial W adalah pelaku otak perakit bom. Jadi ini sudah kita amankan," tegas Kapolri.

Selain itu, Sigit menerangkan, Densus pun telah mengamankan 10 orang terduga teroris lainnya di Jakarta dan Bima.

"Di Jakarta sendiri sudah kita amankan lima orang dan di Bima lima orang. Sehingga total sampai hari ini sudah ada 23 orang dari tiga tempat tersebut," kata Kapolri.

Pihaknya pun masih terus melakukan pengembangan guna mengusut tuntas kasus tersebut. "Ini akan terus kita kembangkan dan usut sampai tuntas," tegas Kapolri. (Foto: dok. Divhumas Polri).