Menko Polhukam: Sarjana HTN Jangan Takut Mengkritik

:


Oleh Yudi Rahmat, Rabu, 3 Maret 2021 | 18:13 WIB - Redaktur: Wawan Budiyanto - 190


Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, tidak cukup hanya menjadi sarjana Hukum Tata Negara (HTN) yang pandai saja, namun harus bertanggungjawab. Karena sarjana saja itu hanya teknis tidak memikirkan dampak baik dan buruk bagi bangsa.

“Bawalah panji-panji idealisme dalam mengisi pembangunan Indonesia pada aspek ketatanegaraan, jadilah sarjana HTN yang intelektual, pandai dan bertanggungjawab bagi masyarakat dan kemajuan negara,” demikian disampaikan Mahfud MD pada acara Pelantikan Pengurus Pusat Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) periode 2021-2025 di Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Dalam sambutannya Mahfud menekankan bahwa jadilah sarjana sebagaimana amanat Bung Hatta.

“Bung Hatta selalu menekankan untuk menjadi intelektual Cendekiawan. Yaitu kaum intelejensia, pandai otaknya, mulia hatinya, sujana hatinya. Dan juga jangan pernah takut untuk mengkritik pemerintah,” demikian pesan Mahfud, yang juga Ketua Umum APHTN-HAN periode sebelumnya, untuk pengurus yang baru dilantik.

APHTN-HAN saat ini beranggotakan ribuan dosen di berbagai kampus di seluruh Indonesia. Di mana AP HTN-HAN tahun ini telah menginjak usia ke-41. Pengurus APHTN-HAN periode 2021-2025 adalah antara lain: Ketua Umum, Prof Guntur Hamzah (Guru Besar Unhas/Sekjen MK) Sekjen, Dr. Bayu Dwi Anggono (Dekan FH Univ Jember).

Acara ini dihadiri oleh antara lain, Prof. Dr. Widodo Eka Cahyana, Dirjen Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM, Fritz Edward Siregar, Komisioner Bawaslu, Ma’ruf Cahyono, Sekjen MPR, dan perwakilan dari Kemenkumham, Mahkamah Konstitusi, Kemenko Polhukam, LPSK, Ombudsman, dan pengurus wilayah, serta jajaran pengurus pusat yang baru dilantik. (Foto: Humas Kemenkopolhukam)