Generasi Muda Harus Jadi Penggerak Perubahan Kemajuan Teknologi

:


Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 8 Desember 2020 | 16:09 WIB - Redaktur: Untung S - 1K


Jakarta, InfoPublik – Tenaga Ahli Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ismail Cawidu mengatakan, generasi muda atau generasi milenial saat ini memiliki peran untuk menjadi penggerak perubahan dari banyak aspek kehidupan.

“Yang harus diperankan oleh generasi muda adalah anda harus menjadi penggerak perubahan. Perubahan supaya menyesuaikan kondisi yang berkembang saat ini. Pola hidup cara belajar dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi,” kata Ismail saat memberikan paparannya pada kegiatan Webinar bertema ‘Peningkatan Peran Generasi Muda di Masa Digitalisasi dan Hiperkonektifitas’, Selasa (8/12/2020).

Menurutnya, di era digital saat ini hampir seluruh aspek kehidupan semuanya telah berubah dari proses manual ke digital. Sebagai contoh pada rapat yang harusnya digelar secara tatap muka bertemu langsung secara fisik saat ini sudah bisa dilakukan secara online.

“Era digital adalah hampir seluruh sektor kehidupan manusia telah berubah dari proses manual ke digital yang memaksa kita harus berubah. Contoh webinar mestinya kita datang ke lokasi tapi karena ada masalah dan cara lain maka dilakukan melalui zoom meeting,” katanya.

Dijelaskannya, karena kemajuan teknologi maka perubahan tidak bisa dihindari. Semua harus menyesuaikan karena kalau tidak maka akan tertinggal.

“Kita tidak bisa menghindari namanya perubahan. Yang tidak mengikuti maka ketinggalan jaman kalau makanan namanya kadaluarsa,” ujarnya.

Ditambahkannya, perubahan sangat cepat dan dinamis, siapa yang tidak bisa beradaptasi maka akan merasakan pahitnya disrupsi teknologi. Termasuk perusahaan yang tidak mau menyesuaikan perkembangan maka akan tertinggal dari pesaingnya.

“Perubahan itu cepat sekali. Perusahaan yang tidak berubah maka akan merasakan pahitnya disrupsi,” sebutnya.

Untuk generasi muda, Ismail berpesan di era digital saat ini harus memiliki peran dan tanggung jawab untuk diri sendiri dan keluarga serta tanggung jawab kepada bangsa dan Negara yang sama pentingnya. Perubahan kemajuan harus dimulai dari diri sendiri.

“Kalau tidak melakukan perubahan dari diri sendiri maka tidak akan bisa merubah orang lain. Caranya pengetahuan digital ditingkatkan, banyak belajar, baca buku dan ikuti perkembangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Chapter Presiden JCi Femme, Istia Sofyana mengatakan, tidak sepenuhnya teknologi dapat menggantikan peran manusia. Ada beberapa bidang yang tidak tergantikan oleh robot dari manusia diantaranya, complex problem solving, critical thingking, creatifity, people management, coordinating with other, emotion intelligent, judgement and decision making, service orientation, negotiation dan cognitive flexibility.

“Robot tidak sepenuhnya bisa menggantian manusia. Setidaknya ada 10 top skill dalam menghadapi 4.0,” ucapnya.

Sedangkan Anggota DPR Komisi I Bobby Adhityo Rizaldi yang hadir dalam Webinar mengatakan, generasi muda harus menyesuaikan perkembangan kemajuan teknologi. Infrastruktur teknologi harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda menggunakan insfrastruktur teknologi digunakan untuk hal yang produktif dan positif,” katanya.