PBNW: Pilkada Serentak 2020 Jadi Momentum Edukasi Masyarakat

:


Oleh Eko Budiono, Jumat, 20 November 2020 | 14:01 WIB - Redaktur: Isma - 528


Mataram, InfoPublik - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Provinsi Nusa Tenggara  Barat (NTB) diharapkan bisa berjalan aman dan tanpa konflik.

Pesta demokrasi juga dapat menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19.
 
Hal itu disampaikan  Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), Prof.Dr.TGH Fahrurrazi Dahlan, di Kota Mataram, Jumat (20/11/2020).
 
"Pilkada Serentak 2020 sangat penting untuk memilih pemimpin, dan semua pihak seperti masyarakat, pemerintah, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu jangan pernah abai terhadap prokes," kata Fahrurrazi.
 
Menurut Fahrurrazi, dalam situasi yang sulit akibat pandemi, kepemimpinan tidak boleh mengalami kekosongan.
 
Jika kondisi terjadi kondisi tersebut akan berdampak buruk terhadap layanan masyarakat.
 
Ia menegaskan tidak ada masalah jika pilkada tetap berlangsung di tengah wabah Covid-19.
 
"Tentu pemerintah baik pusat atau daerah harus beri contoh penegakan prokes," tegasnya.
 
Selain itu, PBNW mengharapkan semua masyarakat di NTB tetap mengutamakan kerukunan meski ada perbedaan pilihan politik di pilkada.
 
"Hindari ketegangan apalagi sampai ada konflik di masyarakat karena pilkada," katanya.
 
Ia juga mengimbau masyarakat di daerah yang potensi konfliknya cukup tinggi, seperti di kabupaten Lombok Tengah, Bima, dan Dompu agar tetap  mengedepankan semangat persaudaraan.
 
"Terpenting dari momen pilkada ini tetap bangun keharmonisan antar semua kelompok dan lapisan masyarakat," tambahnya.
 
Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember di NTB akan dilangsungkan di 7 kabupaten dan kota, yakni kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan kota Mataram.
 
NW  didirikan oleh pahlawan nasional TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid pada 1953 berdasarkan  besarnya semangat nasionalisme dan anti-penjajahan dalam diri TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. 

NW lahir dari perkembangan lebih lanjut Madrasah NW Diniyyah Islamiyyah dan Madrasah Nadlatul Banat Diniyyah Islamiyyah. 

Selain itu, penamaan 'wathan' pada organisasi ini jelas menunjukkan pandangan pendirinya. Orientasi NW bertumpu pada upaya-upaya memadukan agama dan negara.

(Foto: Eko Budiono)