Jangkauan Sosialisasi Pilkada Kominfo Capai 56 Persen Pemilih

:


Oleh Tri Antoro, Selasa, 3 November 2020 | 19:55 WIB - Redaktur: Untung S - 277


Jakarta, InfoPublik - Sebanyak 56 persen pemilik hak suara di wilayah yang sedang menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun ini, telah menyaksikan iklan sosialisasi milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Diperkirakan masyarakat di sana telah sedikitnya tiga kali melalui medium komunikasi televisi.

"Cakupannya sudah mencapai 56 persen dari target pemilih-pemilih yang berada pada 106 daerah. Maka separuhnya lebih itu sudah mendengar iklan kita di TV dan mendengarnya sudah rata-rata itu 3,75," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Muktiyo pada diskusi secara daring pada Selasa (3/11/2020).

Upaya ini dilakukan oleh pihaknya, demi ikut menyukseskan penyelenggaraan Pilkada serentak di tengah pandemi saat ini. Oleh karena itu, diperlukan peran seluruh pihak terkait agar implementasi pesta demokrasi lima tahunan ini dapat berjalan dengan lancar.

"Harapannya target yang dicanangkan oleh KPU yaitu 77,5 persen itu tercapai," katanya.

Terdapat dua tujuan penting yang diharapkan dapat mempengaruhi masyarakat yang menggunakan hak pilih antara lain pemilik hak suara dapat aman dari ancaman Covid-19 yang masih mewabah di berbagai wilayah. Dan para pemilih dapat mengetahui secara jelas visi dan misi para kandidat kepala daerah.

"Pemilih tidak memilih kucing dalam karung tapi memilih dan tahu visi misinya tahu track record-nya dan itu kita laksanakan secara masif," katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyebarkan konten positif terkait dengan pilkada serentak melalui medium radio. Total ada 200 stasiun radio yang telah menyebarkan ajakan kepada masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya ketika pesta demokrasi lima tahunan.

"Kita juga akan menggunakan lebih dari 200 titik strategis di kota-kota yang ada pilkadanya terkait dengan himbauan untuk bisa ikut memilih," imbuhnya.

Kedua medium tersebut dipilih, karena melalui kanal-kanal itu masyarakat yang berada di berbagai wilayah mengetahui pesan positif pilkada. Sehingga, para pemilih dapat ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi yang dilakukan rutin setiap lima tahunan.

"Sebagai warga negara adalah warga yang bisa menjaga harkat dan martabat bangsanya termasuk juga dalam event politik dan memang ini menjadi apa tuntutan kita untuk bisa membangun peradaban berdemokrasi," pungkasnya.