Polri Tak Beri Izin Keramaian Liga 1 dan 2

:


Oleh Jhon Rico, Selasa, 29 September 2020 | 20:00 WIB - Redaktur: Isma - 398


Jakarta, InfoPublik - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono menegaskan bahwa Kepolisian tidak akan mengeluarkan surat izin keramaian terkait lanjutan liga Indonesia 1 dan 2.

"Polri tidak mengeluarkan surat ijin keramaian pada Liga Indonesia Baru 1 dan 2 yang rencananya akan mulai berlangsung pada tanggal 1 Oktober 2020," ujar Awi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/9/2020).

Menurut dia, hal ini mempertimbangkan beberapa hal diantaranya, situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung. Berdasarkan fakta, jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 setiap harinya semakin meningkat.

Selain itu, jelas dia, Polri pun sebelumnya telah mengeluarkan maklumat Kapolri yang menegaskan bahwa tidak akan mengeluarkan surat izin keramaian pada semua tingkatan. Termasuk surat izin nonton bareng (nobar) pertandingan sepak bola.

Awi menjelaskan bahwa Polri bersama TNI dan stakholder lainya saat ini berkosentrasi melakukan penegakan hukum dengan melaksanakan operasi yustisi dalam rangka menekan dan memutus penyebaran Covid-19.

Sebelumnya diketahui, PSSI dan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) telah menanda tangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait penyelenggaraan olahraga aman di tengah pandemi Covid-19.

Penandaanganan ini disaksikan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali. Dengan Penandatanganan MoU ini, kompetisi Liga 1 dan 2 serta ajang IBL akan dilanjutkan pada Oktober mendatang. 

Kepala BNPB yang juga Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo memastikan bahwa seluruh kompetisi sepak bola dan bola basket akan dilaksanakan tanpa penonton.

"Mohon ini, menjadi atensi bagi para penyelenggara untuk betul-betul mentaati konsesus yang telah dilakukan. Harus juga dipastikan, seluruh pemain dan personil untuk melakukan tes PCR, swab, dan kami, dari Satuan Tugas, akan memberikan fasilitas dan dukungan kepada penyelenggara, baik kepada pemain, maupun juga unsur pendukung lainnya, dan itu harus dilakukan secara berkala," kata dia.

Ia pun menghimbau kepada seluruh penyelenggara untuk memastikan, bahwa seluruh peserta, baik pemain, panitia, official adalah mereka yang secara fisik sehat dan tidak memiliki komorbid.

Doni menegaskan protokol kesehatan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan. "Tidak boleh ada tawar-menawar dengan ketentuan protokol kesehatan. Kecuali ya, ketika kompetisi berlangsung. Tentu tidak mungkin menggunakan masker. Tidak mungkin juga, tidak ada kontak fisik dan tidak mungkin bisa jaga jarak," ujar dia.

Oleh karenanya, harus dipastikan secara periodik dan rutin, seluruh peserta dipastikan harus bebas dari Covid-19. "Oleh karenanya, pemeriksaan PCR harus menjadi persyaratan yang sangat diperlukan sekali," kata dia.

Menurut dia, kompetisi sepakbola dan bola basket akan kembali digelar dengan menerapkan secara penuh protokol kesehatan.

Penyelenggara diminta agar bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk memastikan tidak akan ada yang datang untuk menonton pertandingan secara langsung di stadion.

"Mohon kiranya, panitia bisa bekerjasama dengan tokoh-tokoh di daerah, tokoh-tokoh olahraga dan juga komponen masyarakat lainnya, untuk meminta kesadaran masyarakat cukup menonton melalui televisi atau mungkin lewat sarana dan fasilitas media lainnya," tutur Doni.